Firdaus Daeng Manye, Bupati di Sulawesi Selatan yang Gandrung Bicara Pemgembangan Digitalisasi
Firdaus Daeng Manye dimintai keterangan sebagai saksi kasus pengadaan perangkat Electronic Data Capture (EDC) di seluruh SPBU.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Takalar, Muhammad Firdaus Daeng Manye bukan kepala daerah biasa.
Jika bicara dengan Daeng Manye, maka pentingnya digitalisasi akan mengalir dari pikiran lewat lisannya.
“Saya senang diskusi dengan Daeng Manye. Pengetahuan kita akan bertambah. Terutama wawasan digital kita,” ujar Lembaga Swadaya Masyarakat, Kamaruddin Azis Denun, beberapa waktu lalu.
Berkali-kali dia menyebut “digitalisasi”. Lancar dan runtut dia menjelaskan pentingnya pemahaman digital dalam membangun dan memajukan Takalar.
“Saya 32 tahun di Telkom. Jadi saya tahu banyak dan punya pengalaman tentang digital ini,” ujar Daeng Manye.
Baru beberapa bulan menjadi bupati, Daeng Manye sudah bisa menyelami dunia baru ini.
“Saya ini konglomerat yang berusaha menjadi birokrat. Saya kira konglomerat dan birokrat ini menarik ditandemkan dalam pengambilan keputusan,” kata Daeng Manye.
Menurutnya, Birokrasi, seni mengelola pemerintahan. konglomerat, mengelola Entrepreneurship untuk meyakinkan investor.
“Untuk meyakinkan investor harus bicar propit. Ilmunya harus global. Pejabat politik harus selalu disenangi dan disukai masyarakat. Jadi dalam pengambilan keputusan harus memadukan gaya konglomerat, birokrat, dan politisi,” jelas Firdaus Manye.
Bupati Takalar periode 2025-2030 mengusung 7 program unggulan. Visi misinya terangkum dalam kalimat sederhana: Takalar Maju dan Berdaya Saing Melalui Ekonomi Digital.
Daeng Manye yakin, ekonomi Takalar akan karena digitalisasi.
Visi itu akan diterjemahkan dalam tujuh program unggulan. Pertama, unggul digitalisasi. Semua akan digitalnya. Peta kemiskinan dan pertanian akan dipotret menggunakan AI melalui satelit. Parkir dan retribusi akan memakai barcode. “Semua akan kita digitalkan,” tegas Daeng Manye.
Kedua, unggul PAD. Pendapatan asli daerah dengan sendirinya akan terdongkrak karena digitalisasi. “Mungkin akan ada daerah lain yang lebih unggul secara volume, tapi kami akan unggul secara growth,
pertumbuhan,” kata Daeng Manye.
Ketiga unggul pengolahan hasil laut.
Keempat, unggul hasil pertanian.
Kelima, unggul bumdes.
Keenam, unggul pelayanan publik.
Ketujuh, BISA. Bersih, indah, sehat, dan aman. “Jadi BISA, buka Lisa. Kalau Lisa itu di tempat lain. Kami di sini BISA,” tegas Daeng Manye diiringi senyum khasnya.
Daeng Manye memilki jaringan di level nasional.
Kekuatannya itu sudah tercermin dari konsistensi empat tahun Daeng Manye melakukan sosialisasi dan membentuk relawan.
"Saya mulai jalan dari empat tahun lalu, selama itu saya berikhtiar terus," katanya beberapa waktu lalu.
Daeng Manye lahir di Makassar pada bulan Juli 1967.
Dia menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan S2 di Jurusan Marketing Manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang.
Mengenai karir, Mohammad Firdaus Daeng Manye sarat dengan jabatan kepala.
Di antaranya Kepala Telkom Indonesia Timur, Kepala Telkom Indonesia Barat, Direktur utama PT. PINS Indonesia, Deputy marketing Telkom Flexi, Kepala Telkom Jabodetabek dan Banten unit Customer Service.
Kepala telkom Tulungagung dan Trenggalek, Kepala Telkom Probolinggo, Kepala Telkom Pasuruan, Kepala Telkom Sidoarjo, Kepala Telkom Surabaya Timur, dan Kepala Telkom Jakarta Selatan.
Ia memiliki penghargaan fantastik berupa “Satya Lencana Pembangunan” yang diperoleh langsung dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tahun 2016 dan sebagai The Role Model Culture Telkom 2016 dalam kategori membangun budaya perusahaan.
Tak hanya itu, beberapa keterlibatan Mohammad Firdaus Daeng Manye dalam bidang sosial, di antaranya sebagai pembina Yayasan Siada Abdul Hamid yang bergerak dibidang sosial dan pendidikan.
Kemudian sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Seribu Mata Air yang bergerak di bidang wakaf, dan anggota dewan Presidium Bhinneka Foundation yang bergerak pada pemikiran strategis untuk pengembangan Papua.(*)
47 Persen APBD Perubahan Takalar untuk Program Warga Miskin, Firdaus Daeng Manye: Prioritas! |
![]() |
---|
Bupati Firdaus: Digitalisasi Kunci Percepatan Pembangunan Takalar |
![]() |
---|
AMT Desak BK DPRD Takalar Proses Pelanggaran Etik Politisi Gerindra Israwati |
![]() |
---|
Bupati Takalar: BTS 4G Telkomsel Buka Peluang Wisata dan Usaha Desa |
![]() |
---|
Takalar Mulai Bergerak, dari Simbol Menuju Substansi di Era Daeng Manye |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.