Soal Bayar Royalti Lagu Pemilik Cafe di Takalar: Kalau Sudah Ketuk Palu, Kita Ikut
Manajer cafe Something Fauzan menganggap tidak masalah memutar lagu sepanjang tidak dipermasalahkan penciptanya.
"Saya selalu ikut keputusannya pemerintah, kalau memang tidak diizinkan dan diketuk palu, ya kita ikut," ucapnya.
Sebelumnya, Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Sentra Lisensi Musik Indonesia (SELMI) melaporkan Mie Gacoan Bali ke polisi karna memutar ragu tanpa izin dan tidak membayar royalti.
Pemegang waralaba Gacoan Bali, I Gusti Ayu Sasih Ira, menjadi tersangka karna laporan ini.
Kasus ini viral dan menjadi perbincangan hangat di jagat Media sosial.
Ketua Dewan Pengurus Sentra Lisensi Musik Indonesia (SELMI), Jusak Irwan Setiono, berharap kasus jadi pelajaran bagi pelaku usaha agar menggunakan musik secara sah, profesional, dan bertanggung jawab.
"Kasus yang menimpa Mie Gacoan ini selayaknya menjadi peringatan bagi pelaku usaha lainnya, khususnya mereka yang masih menggunakan pemutar musik pribadi, sumber tidak resmi, atau layanan tanpa lisensi," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.(*)
Dukcapil Jemput Bola di Takalar: Langsung Rekam KTP Elektronik Warga Miskin Ekstrem |
![]() |
---|
Akselerasi Kampus Berdampak, FEB Unismuh Dorong Pemberdayaan Berbasis Potensi Lokal |
![]() |
---|
Firdaus Daeng Manye Ikut Periksa Tekanan Darah di Posko TMMD Topejawa |
![]() |
---|
Usai Pimpin Upacara TMMD, Bupati Takalar Cek Kesehatan di Posko Pemeriksaan Gratis |
![]() |
---|
Bupati Takalar Daeng Manye Dorong Pemerataan Pembangunan Lewat TMMD di Topejawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.