Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makanan Masih Ada Tapi Langka dan Mahal, WIZ Salurkan Bantuan ke Wilayah Utara Jalur Gaza

Meski masih tersedia di pasar, harga yang sangat tinggi membuatnya nyaris tak terjangkau.

Editor: Sudirman
Ist
PALESTINA - Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bersama KITA Palestina menyalurkan bantuan pangan ke wilayah utara Jalur Gaza. Sebanyak 1.000 warga menerima makanan pokok yang kini sulit didapatkan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah 660 hari konflik terjadi di Palestina meninggalkan luka mendalam bagi warga Gaza.

Mereka terjebak di tengah blokade dan serangan tanpa henti.

Kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman menjadi barang langka.

Meski masih tersedia di pasar, harga yang sangat tinggi membuatnya nyaris tak terjangkau.

Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bersama KITA Palestina dan mitra lokal kembali menyalurkan bantuan pangan ke wilayah utara Jalur Gaza — salah satu area paling terdampak.

Melalui program ini, sebanyak 1.000 warga menerima makanan pokok yang kini sulit didapatkan.

Distribusi bantuan ini menyasar masyarakat yang mengalami kelangkaan parah dan tidak memiliki kemampuan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Salah satu bahan makanan utama yang dibagikan adalah lentil merah, kacang khas yang biasa digunakan dalam masakan Timur Tengah seperti dal.

Selain itu, sejumlah bumbu seperti cabai hijau, garam, biji jintan, kapulaga, dan ketumbar juga turut dibagikan agar warga tetap dapat mengolah makanan sederhana namun bergizi.

Syekh Belal dari Dewan Qurani Wilayah Syam (DQWS), salah satu mitra WIZ di Gaza, menyampaikan apresiasi dan harapan kepada rakyat Indonesia agar terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Jangan pernah berhenti. Gaza sangat membutuhkan doa, dukungan suara, dan bantuan nyata dari saudara-saudara di Indonesia,” ujarnya.

Direktur Wahdah Inspirasi Zakat, Syahruddin, menegaskan komitmen lembaganya untuk terus hadir di tengah penderitaan rakyat Gaza.

“Kami tidak akan berhenti membantu Gaza. Ini bukan hanya soal bantuan, tetapi juga tentang suara perlawanan terhadap genosida. Diam bukan pilihan. Solidaritas harus terus dinyalakan,” tegasnya, Rabu (6/8/2025).

Melalui aksi ini, WIZ menunjukkan bahwa meskipun dalam keterbatasan, semangat kemanusiaan dan solidaritas tetap mampu menembus blokade dan membawa harapan.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved