Mimpi Ketua Partai Golkar Sulsel Dua Periode tak Pernah Terwujud

Lagi-lagi, drama keterpilihan Taufan Pawe juga cukup menyita perhatian. 

Sampai-sampai, Musda ke-IX saat itu, dipindah ke Jakarta. 

Taufan Pawe pun berhasil terpilih secara aklamasi setelah Supriansa mundur. 

Padahal, Supri mendapatkan surat diskresi dari ketum Airlangga Hartarto. 

Taufan pun mendapatkan perlawanan sengit dari ketua DPD II Partai Golkar. 

Dalam kepemimpinan Taufan, partai Golkar untuk pertama kalinya kalah dalam Pemilu DPRD Sulsel. 

Partai Nasdem berhasil mengalahkan Golkar setelah tujuh kali pemilu secara langsung di DPRD. 

Partai Nasdem berhasil meraih 17 kursi. 

Golkar berada di posisi kedua dengan 14 kursi. 

Jelang Musda X ini, ada beberapa calon penantang Taufan Pawe sudah bergerak. 

Salah satu yang massif adalah Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Munafri Arifuddin. 

Sebanyak 11 DPD II sudah menyerahkan rekomendasi dukungan kepada Munafri Arifuddin. 

Rekomendasi tersebut datang dari DPD II Golkar Bulukumba, Toraja, Pangkep, Wajo, Bantaeng, Takalar, Makassar, Enrekang, Soppeng, Maros, dan Jeneponto.

“Ini kepercayaan untuk kami membesarkan Golkar Sulsel ke depan,” kata Munafri, beberapa waktu lalu. 

Selama masa reformasi ini, tak ada satu pun ketua Golkar Sulsel memimpin kembali untuk kali kedua. 

Lalu, apakah Taufan Pawe mampu memutus ‘kutukan’ satu periode ketua Golkar Sulsel?

Atus justru kembali kalah atau dihentikan sebagai ketua Golkar di tengah jalan. (*)