Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AAU 1992

Awal Mula Marsma TNI Fajar Adriyanto Digelari Red Wolf, Dari Duel Udara Lawan Pilot Amerika Serikat

Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang dikenal sebagai penerbang tempur F-16 dengan callsign "Red Wolf"

Editor: Muh Hasim Arfah
dok TNI AU
RED WOLF- Dua F/A-18C Hornet dari USS Carl Vinson difoto oleh pesawat B737-200 Angkatan Udara Indonesia di atas laut lepas Pulau Lombok, 4 Juli 2003. Salah satu pilot TNI Angkatan Udara pencegat pesawat tempur milik Amerika Serikat itu, Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas dalam kecelakaan pesawat, Minggu (3/8/2025). 

Masing-masing pesawat dilengkapi dua rudal AIM-9P-4 dan satu meriam 20 mm.

Radar Surabaya mengarahkan F-16 menuju lima pesawat tak dikenal yang terdeteksi.

Pukul 17.21, Falcon 1 mendeteksi dua pesawat pada jarak 35 mil laut yang kemudian mengarah ke posisi mereka.

Pada pukul 17.22, terjadi pengacauan elektronik, dan Falcon 1 dikunci radar oleh target yang diidentifikasi sebagai F/A-18 Hornet AL AS.

Duel udara (dogfight) pun terjadi selama 18 menit.

Falcon 1 juga melaporkan melihat kapal induk, dua fregat, dan satu kapal tanker bergerak ke timur.

Insiden berakhir ketika Falcon 2 memberi isyarat damai dan komunikasi radio terjalin antara kedua pihak.

F/A-18 mengklaim berada di perairan internasional, kemudian kembali dan mendarat di USS Carl Vinson.

F-16 TNI AU kembali ke Lanud Iswahjudi tanpa insiden.

Sesudah mendarat, TNI AU mendapat informasi dari ATC Bali bahwa pesawat Hornet telah memberi laporan aktivitas mereka.

Kelima Hornet berasal dari USS Carl Vinson yang saat itu sedang berlayar ke timur bersama dua fregat dan satu kapal perusak menuju perairan Madura dan Kangean.

TNI AU mengirim pesawat intai Boeing 737-200 Surveiller pukul 07.00 WIB pada 4 Juli untuk memantau pergerakan armada AL AS.

Dalam komunikasi dengan Hornet, mereka kembali menyatakan berada di perairan internasional.

Pesawat TNI AU memotret konvoi yang dikawal dua Hornet.

DPR RI kemudian meminta pemerintah mengirim nota protes diplomatik kepada AS.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved