Lipsus Sampah Antang
Ancaman Bau Busuk TPA Antang
Bau busuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Kecamatan Manggala, masih jadi masalah.
Produk-produk tersebut diambil dari sampah rumah tangga, khusunya sampah organik.
Dari kegiatan tersebut, Bau Asseng meyakini produksi sampah bisa berkurang hingga 50 persen.
"Nanti kalau progam pak wali jalan satu RT/RW harus ada lubang bioporinya, ecoenzim, maggot, artinya sampah organiknya tidak lagi ke TPA," jelasnya.
"Nanti sampah kita setengahnya berkurang. Karena 50 persen sampah berasal dari sampah organik," sambungnya.
Sampah olahan tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, misalnya Eco-Enzim untuk menyiram got agar tidak berbau hingga difungsikan sebagai cairan pembersih lantai.
Kata Bau Asseng, jika masyarakat belum mampu mengolah, paling tidak mereka bisa memilah.
Sampah hasil pilihan dikumpulkan dan disetor atau ditimbang di Bank Sampah agar bernilai ekonomis.
"Nanti kami ada penggumpalan di bank sampah terdekat. Sampah bernilai ekonomi dan sampah B3 nanti akan diambil oleh dinas," katanya.
Bau Asseng juga mengingatkan masyarakat tidak membuang minyak bekas atau jelantah ke saluran air. Minyak jelantah bisa dijual dan menghasilkan pendapatan.
Ia harap semua masyarakat bisa berlangganan atau menjadi nasabah bank sampah.
"Kalau bisa semua warga masuk sebagai nasabah bank sampah supaya bisa terdistribusi sampah dengan baik dan dapat uang," tuturnya. (*)
Lipsus Tribun Timur
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.