Mahasiswa KKN Unhas Latih Warga Bikin Toko Online dan Budidaya Cabai Mandiri di Takalar
Mahasiswa KKN Unhas Gelombang 114 beri pelatihan toko online dan budidaya cabai dari sampah rumah tangga untuk dukung ekonomi digital.
TRIBUN-TIMUR.COM — Mahasiswa KKN Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 menggelar dua program pemberdayaan di Kelurahan Bulukunyi, Kecamatan Polombangkeng Selatan, Kabupaten Takalar.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi digital masyarakat dan mendukung ketahanan pangan melalui pemanfaatan sampah rumah tangga.
Program kerja pertama adalah pelatihan pembuatan toko online di mana warga dibimbing langsung dalam membuat akun dan mengoperasikan toko di platform e-commerce seperti Shopee.
Program ini ditujukan untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM lokal, agar tidak tertinggal dalam era digital.
Program kerja kedua adalah sosialisasi dan demonstrasi pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya cabai.
Uniknya, para mahasiswa memperkenalkan metode ramah lingkungan melalui pembuatan pupuk organik dari sampah dapur, serta penggunaan pot dari limbah plastik atau polibag bekas. Ini dinilai sangat efisien dalam menghadapi fluktuasi harga cabai di pasaran.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari aparat setempat, mulai dari kepala lingkungan, tokoh masyarakat, staf kelurahan, hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Turut hadir juga mahasiswa KKN dari Universitas Islam Negeri (UIN) dan peserta KKN dari Desa Surulangi.
Lurah Bulukunyi, Ahmad, S.E mengapresiasi kegiatan tersebut yang sejalan dengan program prioritas Pemkab Takalar untuk membangun ekonomi digital dan pertanian produktif. “Pelatihan toko online ini mendorong masyarakat agar mandiri secara ekonomi. Sementara program cabai mandiri membantu optimalisasi pekarangan yang selama ini belum dimanfaatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Pendamping KKN-T Gelombang 114, Diyah Yumeina, S.TP., M.Agr., Ph.D. menilai kedua program sangat aplikatif dan relevan.
"Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan KKN yang dilakukan oleh mahasiswa, khususnya dalam dua program utama yang sangat relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Program digitalisasi melalui pendampingan pembuatan toko online menunjukkan pemahaman mahasiswa terhadap kebutuhan zaman sekaligus keberpihakan pada pemberdayaan pada pemberdayaan ekonomi lokal. Penjelasan yang komperhensif mulai dari urgensi digitalisasi, langkah teknis pembuatan toko, hingga mekanisme pengelolaan transaksi menunjukkan pendekatan yang terstruktur." ujarnya.
Demikian pula pada program budidaya cabai, mahasiswa mampu melihat peluang ketahanan pangan di tengah kenaikan harga pasar, serta menawarkan solusi praktis dan ramah lingkungan melalui penggunaan pupuk organik dan pemanfaatan pot dari barang bekas. Kegiatan ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara keberlanjutan.(*)
Firdaus Daeng Manye Tegaskan Maulid Cikoang, Tradisi Lokal Takalar yang Mendunia |
![]() |
---|
3 SPBU di Takalar Kosong Stok Pertalite, Jatah dari 16 Ton Turun 8 Ton |
![]() |
---|
Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye Bakal Hadiri Maulid Langgaraka di Cikoang Siang Ini |
![]() |
---|
Program Prioritas Era Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye: Infrastruktur, Digitalisasi, BPJS |
![]() |
---|
Cara Bupati Takalar M Firdaus Daeng Manye Sejahterakan Warga: Kucurkan Rp 10 M Bayar Iuran BPJS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.