Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Layanan Sampah Belum Merata, Warga Barombong Minta TPS di Lorong

Yusuf (25) berharap pemerintah kota lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil, termasuk tempat tinggalnya.

Penulis: Risma Syam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Warga Barombong, Tamalate, Makassar M Yusuf 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Layanan kebersihan belum merata di Kota Makassar. Sejumlah warga di wilayah terpencil, seperti di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar mengaku belum mendapatkan fasilitas pembuangan sampah yang baik.

Salah satu warga Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Yusuf (25) berharap pemerintah kota lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil, termasuk tempat tinggalnya.

Menurutnya, hingga kini belum ada fasilitas pembuangan sampah yang memadai di lingkungan tempat tinggalnya.

Warga hanya bisa membakar sampah karena truk pengangkut sampah tidak masuk ke lingkungannya. 

"Selama ini sampah di rumah hanya saya bakar karena tidak tahu mau buang di mana," Kata Yusuf, Minggu (27/7/2025) siang

Yusuf menambahkan, masyarakat di wilayah tersebut juga belum paham dan belum terbiasa terkait pengelolaan sampah organik dan anorganik yang ramah lingkungan.

"Saya sendiri juga belum menerapkan pengelolaan sampah yang bermanfaat seperti sampah basah dan sampah kering," tambahnya.

Untuk itu, Yusuf berharap pemerintah setempat bisa menyediakan alternatif tempat pembuangan sementara (TPS) seperti bak sampah di titik-titik yang tidak terjangkau kendaraan pengangkut.

"Mungkin bisa disediakan bak untuk buang sampah kalau memang truk sampah tidak bisa masuk di lorong-lorong untuk menjemput sampah," harapnya.

Sementara itu, terkait sampah yang berakhir dibakar, Yusuf mengusulkan program kerja bagi ketua RT terpilih di wilayahnya yaitu menggerakkan warga pada program pengelolaan sampah yang baik.

Menurutnya, upaya mengelola sampah sebaiknya tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau sekadar dibakar.

"Kalau bisa ke depan dibuat program supaya sampah bisa diolah jadi sesuatu yang bermanfaat, seperti kompos dari sampah basah atau barang kerajinan dari sampah kering," usul Yusuf yang juga merupakan alumni mahasiswa Jurusan Biologi UNM. 

"Kalau kita bisa kelola sampah dari rumah, bukan hanya kita yang rasakan manfaatnya. Tapi juga jadi kontribusi nyata untuk melestarikan dan menjaga bumi," tambahnya. 

Di akhir penyampaiannya, Yusuf menaruh harapan besar agar pemerintah kota tidak hanya fokus pada wilayah perkotaan, namun juga menjangkau warga yang tinggal di area jauh dari perkotaan.

Nama: M. Yusuf

Tempat tanggal lahir: Walasiho, 7 Mei 2000

Usia: 25

Pekerjaan: Guru

Lingkungan: Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar

Pendidikan: 

SDN 1 Walasiho
SMPN 1 Wawo
SMAN 1 Kolaka

S1- Biologi Universitas Negeri Makassar

Hobi: Traveling

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved