Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Urus KK-KTP Pakai Lontara+

Lontara+ dirancang sebagai solusi integrasi layanan, menggabungkan teknologi dengan nilai lokal.

Editor: Sudirman
Ist
SUPER APP - Peluncuran Makassar Super App kini berganti nama Lontara+ di depan Monumen Mandala, Jl Jend Sudirman, Makassar, Minggu (27/7). Lontara+ dirancang sebagai solusi integrasi layanan, menggabungkan teknologi dengan nilai lokal. 

Inovasi ini digagas oleh Tim Ahli Wali Kota Makassar, Adinda Dara Nasution, bersama Dinas Kominfo dan Tim Transformasi Digital Pemkot Makassar.

Dara, menyatakan, Lontara+ menjadi salah satu dari tujuh program prioritas Pemkot Makassar. Super App ini dirancang sebagai fondasi bagi seluruh layanan digital di Makassar.

“Seperti iuran sampah kini bisa didaftarkan lewat Makassar Super App. Pemasangan instalasi air bersih gratis, akses ke Makassar Creative Hub, semua terintegrasi dalam satu aplikasi,” ujar Dara.

Ia menjelaskan, selama ini banyaknya aplikasi justru menyulitkan masyarakat karena layanan publik tersebar di berbagai platform yang tidak saling terhubung.

“Kami berangkat dari visi sederhana: satu aplikasi terpadu untuk seluruh layanan publik,” jelasnya.

Lontara+ mengusung tiga nilai utama, yakni kemudahan, kecepatan, dan jangkauan.

Dengan aplikasi ini, warga tidak perlu mengantri lama atau menunggu berhari-hari untuk mengakses layanan dan dokumen administrasi.

Platform ini memetakan 11 layanan publik prioritas, antara lain, Administrasi kependudukan (KTP, KK, dan Akta), Layanan kesehatan, Pendidikan, Pengaduan publik, Bantuan sosial, Pajak dan retribusi.

Selanjutnya, Perizinan usaha dan legalitas produk, Transportasi dan lalu lintas, Penanggulangan bencana dan informasi darurat, Lowongan kerja dan pelatihan sertifikasi, dan Tiketing stadion.

“Semua tersedia dalam satu Super App yang bisa diakses secara efisien untuk mewujudkan Makassar yang lebih unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan,” katanya.

Tak hanya untuk publik, Lontara+ juga mengubah cara kerja pemerintahan. Seluruh organisasi perangkat daerah, hingga Wali Kota dan Wakil Wali Kota, akan memiliki dashboard eksekutif untuk mengambil keputusan berbasis data.

“Inilah inti dari transformasi digital. Kita tidak hanya meluncurkan aplikasi, tapi juga mengubah kultur kerja pemerintahan menjadi lebih modern dan terintegrasi,” tegas Dara.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved