Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HAN 2025, 214 Anak di Makassar jadi Korban Kekerasan

Dari jumlah tersebut 56 persen atau 214 diantaranya merupakan kekerasan terhadap anak. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
dok pribadi/Plt Kepala UPTD P3A Makassar, Musmualin
Plt Kepala UPTD P3A Makassar, Musmualin 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar mencatat jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 383 kasus hingga Juli 2025.

Dari jumlah tersebut 56 persen atau 214 diantaranya merupakan kekerasan terhadap anak. 

Plt Kepala UPT Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Makassar, Musmualin mengatakan, laporan yang diterima didominasi kekerasan seksual (KS) anak. 

Dari 214 anak yang mendapat kekerasan 145 diantaranya adalah perempuan. 

"Ada beberapa kekerasan seksual yang menjadi atensi pemerintah pusat. Salah satunya anak dibawah umur yang menjual kerupuk jadi korban pelecehan," ungkap Musmualin kepada Tribun Timur, Rabu (23/7/2025). 

Anak tersebut diiming-imingi dibelikan baju dan beras kemudian dibujuk untuk ikut ke kos-kosan milik pelaku. Disanalah pelaku melancarkan aksinya. 

Paling miris, kekerasan seksual yang dilakukan oleh sedarah, baik orang tua maupun saudara kandung juga terjadi di Makassar

Ada banyak penyebab terjadinya kekerasan seksual, seperti minimnya edukasi berbasis keluarga, hingga pengaruh digitalisasi. 

"Tahun ini kita sempat menangani kasu seperti itu. Bahkan ada pelecehan yang dilakukan saudara kandung, hingga lanjut usia," ungkapnya. 

Dari laporan kekerasan yang diterima, kasus ini kebanyakan terjadi di kalangan masyarakat kurang mampu. 

Menurutnya, para orang tua perlu diberikan penguatan edukasi berbasis keluarga hingga pembatasan penggunaan gadget bagi anak. 

Kecanggihan teknologi membuat banyak anak tidak mampu membedakan konten yang sifatnya positif dan negatif. 

Untuk itu, edukasi yang massif harus dilakukan di masyarakat, DP3A telah memiliki 102 shelter warga untuk memutus rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

"Semua bidang di DPPPA kita maksimalkan melakukan pencegahan, sosialiasi dan edukasi. Pemkot tidak bisa bergerak sendiri, harus kolaborasi dengan berbagai elemen," sebutnya. 

Melinda Aksa dan Munafri Dorong Penguatan Lingkungan Keluarga

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved