Supy dan Gerakan Sampah Jadi Berkah di RT Karampuang

TRIBUN-TIMUR.COM - MAKASSAR - Penjabat Sementara (Pjs) Ketua RT 3 RW 5 Kelurahan Karampuang, Kecamatan Panakkukang, Supy (65) dikenal aktif menggerakkan warga dalam pengelolaan sampah.

Kepeduliannya terhadap kebersihan lingkungan bukan hal baru.

Ia sudah menaruh perhatian besar sejak masih menjadi pemandu wisata untuk turis asal Jerman pada 1998 lalu.

"Dulu saya dipercaya mendampingi wisatawan Jerman untuk berkunjung di berbagai tempat wisata di Sulawesi Selatan. Salah satunya pesisir di Kabupaten Barru," kata Supy saat diwawancarai di kediamannya, Jumat (18/7/2025) siang. 

Salah satu wisatawan yang sedang menikmati keindahan pantai tersebut menilai kondisi pantai sangat disayangkan karena penuh dengan sampah.

"Pantainya indah, tapi sangat kotor. Bisa tidak kamu bilang ke kepala desa di sini, untuk membersihkan tempat ini?" kata wisatawan itu, yang komentarnya terus terngiang di kepala Supy hingga kini.

Kala itu, Supy hanya bisa mengangguk. Ia bukan warga setempat dan tak punya suara untuk bertindak.

Tapi waktu berjalan, dan takdir seperti memberi Supy kesempatan menuntaskan janjinya. 

Waktu suami saya dipindah tugaskan sebagai Kasat Intel di Barru, saya ikut pindah ke sana. Saya bergabung dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Barru dan mulai menepati janji saya ke wisatawan itu," ujar Supy.

Bersama para anggota HPI, Supy menggerakkan program bersih-bersih pantai. Aksi itu rutin digelar dan berhasil mengubah pesisir yang dulu dikritik turis Jerman menjadi pantai yang bersih dan layak dikunjungi.

Kini, sebagai PJS Ketua RT di lingkungan padat sekolah yakni TK, SD, SMP hingga SMA, Supy kembali menunjukkan dedikasinya.

Ia menjalankan program edukasi buang sampah pada tempatnya, khususnya kepada anak-anak sekolah yang sering membeli jajan di warung miliknya.

“Saya selalu sampaikan kepada anak-anak. Kalau tidak ada tempat sampah, simpan dulu di kantong atau tas. Nanti buang kalau sudah dapat tempat sampah atau bawa ke rumah untuk dibuang,” ujarnya. 

Program lain yang kini ia dorong adalah bank sampah. Warga diminta mengumpulkan sampah plastik untuk dijual.

Selain itu, Supy juga mulai mengembangkan pengolahan sampah basah jadi pupuk kompos, yang ia praktikkan sendiri di rumahnya.