Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Benarkah Kinerja Pjs RT/RW di Makassar Menurun? Warga Keluhkan Sampah Berserakan

Turunnya partisipasi Pjs RT/RW ini disebut berkaitan dengan aturan yang melarang mereka ikut dalam kontestasi pemilihan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Helmy Budiman. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah penjabat sementara (Pjs) ketua RT dan RW di Kota Makassar mulai menunjukkan penurunan kinerja menjelang pelaksanaan pemilihan ketua RT/RW.

Turunnya partisipasi Pjs RT/RW ini disebut berkaitan dengan aturan yang melarang mereka ikut dalam kontestasi pemilihan.

Sejak awal menjabat, para Pjs telah menandatangani komitmen untuk tidak maju sebagai calon ketua RT atau RW definitif.

Kondisi ini mendapat sorotan dari masyarakat. Salah satu yang paling dikeluhkan adalah persoalan kebersihan lingkungan. Warga menemukan sejumlah tumpukan sampah yang dibiarkan berserakan di berbagai titik.

Tumpukan sampah dilaporkan berada di depan SDN 72 Layang 4, Kelurahan Bungaejaya, Kecamatan Bontoala, serta di pinggir jalan depan SMP Negeri 36 Makassar, Jalan Pabbongkaya, Kelurahan Laikang, Kecamatan Biringkanaya.

Salah seorang warga, Rahmawati, menyayangkan sikap pasif para Pjs ketua RT/RW dalam menangani persoalan sampah. Ia menilai Pjs sebagai pemilik wilayah seharusnya lebih peka terhadap kondisi tersebut.

"Di mana-mana sekarang banyak sampah. Saluran air penuh sampah, dan tidak ada kontribusi RT dan RW untuk memotivasi warga bergotong royong membersihkannya," kata Rahmawati, Kamis (18/9/2025).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Helmy Budiman, mengakui bahwa menurunnya partisipasi Pjs RT/RW menjadi tantangan dalam upaya meningkatkan kebersihan kota.

Ia menegaskan, meski bersifat sementara, para Pjs tetap memiliki tanggung jawab penuh karena menerima insentif dari pemerintah kota.

"Memang tantangannya saat ini ada perlawanan dari bawah, seolah-olah mereka merasa akan segera diganti," kata Helmy.

"Saya sudah sampaikan, kerja saja dulu. Sekalipun nanti diganti, mereka sudah menerima mandat dan insentif untuk bekerja sebagai RT dan RW," sambungnya.

Helmy menambahkan, RT dan RW merupakan elemen paling dekat dengan masyarakat.

Mereka berperan penting dalam mendorong partisipasi warga, terutama dalam pengelolaan sampah yang dimulai dari tingkat lingkungan.

Jika kinerja RT dan RW tidak maksimal, kata dia, maka hal itu juga akan berpengaruh terhadap respons masyarakat terhadap program kebersihan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved