Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anyaman Lontar Bulukumba Go Digital! Mahasiswa Undipa Ajarkan Ibu-ibu PKK Jualan di Marketplace

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari Universitas Dipa Makassar sukses menggelar pelatihan digital marketing

Editor: Sanovra Jr
Dok
GO DIGITAL - Sejumlah peserta pelatihan digital marketing bagi kelompok PKK dan KWT Pumpikatu berfoto bersama dengan Tim PKM-PM dari Universitas Dipa (Undipa) Makassar yang berlangsung di Desa Bontobulaeng, Kabupaten Bulukumba, Minggu (13/7/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan nilai jual produk anyaman daun lontar warisan budaya lokal melalui pemanfaatan teknologi digital. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA -Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari Universitas Dipa (Undipa) Makassar sukses menggelar pelatihan digital marketing bagi kelompok PKK dan KWT Pumpikatu di Desa Bontobulaeng, Kabupaten Bulukumba, Minggu (13/7/2025).

Kegiatan yang berlangsung selama sehari ini bertujuan meningkatkan nilai jual produk anyaman daun lontar warisan budaya lokal melalui pemanfaatan teknologi digital.

Diketahui, anyaman daun lontar merupakan salah satu produk unggulan Desa Bontobulaeng yang memiliki nilai seni dan ekonomi tinggi.

Namun, minimnya pemahaman pemasaran digital membuat produk ini belum mampu menembus pasar yang lebih luas.

Kegiatan ini dipandu langsung oleh Dr. Aprizal selaku dosen pembimbing PKM-PM Undipa Makassar didampingi mentor lokal Hj. Ceku dan Marhaya, serta mahasiswa tim PKM-PM dari Undipa Makassar.

Dalam pelatihan ini peserta diajarkan strategi branding, optimasi media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok dan penggunaan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, hingga teknik foto produk yang menarik.

"Selama ini, pemasaran mereka masih mengandalkan penjualan langsung atau pesanan dari tetangga desa. Dengan pelatihan ini, kami ingin membuka akses pasar yang lebih besar melalui platform digital," jelas dosen pembimbing Dr. Aprizal.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Bontobulaeng, Rais H. Abdul Salam dan Ketua PKK, Santiani.

Dalam sambutannya, Rais mengapresiasi inisiatif mahasiswa sekaligus mendorong peserta untuk memanfaatkan peluang digital.

"Era digital tidak bisa dihindari. Ibu-ibu PKK harus berani adaptasi agar produk anyaman kita bisa dikenal lebih luas, bahkan hingga mancanegara," tegasnya.

Antusiasme terlihat dari semangat peserta yang aktif bertanya dan mempraktikkan materi.

"Kami tidak hanya memberikan teori, tapi juga praktik langsung, seperti pembuatan akun bisnis dan pengunggahan produk," tambah Hj. Ceku selaku mentor .

Peserta juga diberi pendampingan teknis dalam membuat akun bisnis di media sosial dan mengunggah langsung produk anyaman ke platform daring.

"Baru kali ini dapat pelatihan seperti ini. Tadinya bingung cara jualan online, sekarang sudah punya toko sendiri di Shopee," ujar Marwah, salah satu anggota PKK.

Ke depan, tim PKM-PM berharap kolaborasi dengan pemerintah desa dan UMKM setempat dapat terus berlanjut, sehingga revitalisasi anyaman daun lontar tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved