Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Paria Laut, Tempat Favorit Anak Muda Menikmati Senja di Takalar

‎Akses menuju tempat ini cukup mudah karena terhubung dengan dua jalan utama, yaitu Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Poros Galesong-Makassar

Penulis: Makmur | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MAKMUR
Suasana Paria Laut, tempat favorit anak muda menikmati senja di Takalar, Minggu (20/7/2025). Pengunjung dari berbagai daerah, dari Makassar sampai Toraja.    

TRIBUN-TAKALAR.COM - Paria Laut yang terletak di Kelurahan Takalar Lama, Kecamatan Mappakasunggu, kini menjadi tempat favorit bagi anak muda untuk menikmati pemandangan matahari terbenam.
‎Terbentang hamparan rumput dan empang yang luas, lokasi ini menawarkan suasana yang sejuk dan menenangkan.

‎Paria Laut berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat kota Takalar, tepatnya di wilayah Pattalassang.

‎Akses menuju tempat ini cukup mudah karena terhubung dengan dua jalan utama, yaitu Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Poros Galesong-Makassar.

‎Namun, beberapa titik jalan yang rusak sempat menjadi kendala kecil bagi pengunjung yang hendak datang.

‎Setiap sore, pengunjung duduk santai, berfoto, dan menikmati cemilan sambil menyaksikan matahari perlahan terbenam di balik cakrawala.

‎Keindahan Paria Laut hadir dari perpaduan alam yang asri antara rerumputan hijau, air empang yang tenang, serta pemandangan sunset yang memukau.

‎Tak hanya warga Takalar, tempat ini juga dikunjungi oleh orang-orang dari daerah sekitar seperti Gowa, Makassar, Jeneponto, bahkan sampai Toraja.

‎Salah satu pengunjung asal Makassar, Resky Aulia (19), datang bersama lima temannya untuk pertama kali. Ia mengaku penasaran setelah melihat foto-foto Paria Laut yang viral di media sosial.

‎"Indah, sejuk, sesuai ekspektasi," ujarnya, Minggu (20/7/2025).

‎Sentara itu, Ririn (15) dan Aisyah (15) menyebut Paria Laut sebagai tempat favorit untuk bersantai di sore hari.

‎“Tempatnya adem dan sunset-nya cantik,” kata mereka.

‎Menurut Patiyama (40), warga setempat, Paria Laut mulai ramai dikunjungi sejak tiga tahun terakhir.

‎“Dulunya memang sudah dikenal sebagai tempat wisata, tapi baru ramai seperti sekarang ini sekitar tiga tahun terakhir,” ujarnya.

‎Wisata Paria Laut ini masih berlangsung secara alami tanpa pengelolaan resmi dari pemerintah.

‎Patiyama juga menyoroti dua masalah utama yang perlu segera diperbaiki, yaitu pengelolaan sampah dan penataan area parkir.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved