Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Korupsi Chromebook di Kemendikbud

Laptop Berbasis Chromebook Banyak Dikeluhkan, Pengamat IT UNM Beberkan Penyebabnya

Pengamat IT, Wahyu Hidayat M, menjelaskan, chromebook itu memiliki sistem operasi seperti, Windows dan Linux namun memiliki berbagai kekurangan.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Dokumen pribadi/M Wahyu Hidayat
LAPTOP CHROMEBOOK - Pengamat IT yang juga dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Wahyu Hidayat M. Wahyu Hidayat M menyampaikan pandangannya terkait laptop berbasis chromebook. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pengadaan laptop berbasis chromebook menjadi perbincangan publik saat ini.

Pasalnya, pengadaan laptop chromebook ini disinyalir ada dugaan korupsi dilakukan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi RI (Kemdikbudristek) era Nadiem Makarim.

Tak hanya masalah rasuah, laptop dengan sistem operasi (OS) berbasisi Chrome tersebut tak bisa dimaksimalkan untuk pembelajaran.

Lantaran spesifikasi dan perangkatnya tak mendukung.

Banyak pula yang telah alami kerusakan.

Pengamat IT, Wahyu Hidayat M, menjelaskan, chromebook itu memiliki sistem operasi seperti, Windows dan Linux. 

Wahyu Hidayat M merupakan Dosen Tekologi Informasi dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT-UNM).

Namun, yang banyak dikeluhkan oleh pihak sekolah adalah spesifikasi laptopnya.

Pertama, layar dimiliki sangat kecil.

Hal ini menyulitkan bagi para guru ketika pembelajaran, utamanya saat Covid-19.

Apalagi, kala itu pembelajaran secara online bisa sampai enam-delapan jam.

Ditambah lagi, random access memorynya (RAM) terbatas, cuma empat gigabyte (GB).

“Hanya beberapa aplikasi bisa dibuka. Kalau membuka aplikasi sambil zoom atau google meet pasti akan lemot, jadi tidak efektif. Itu permasalahannya,” jelasnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Kamis (17/7/2025).

Kedua, ia melihat laptop berbasis chromebook itu hanya bisa digunakan belajar dan mengerjakan tugas. Tak bisa dieksplor untuk pembelajaran yang menggunakan aplikasi.

“Jadi spesifikasi seperti itu kalau dipakai belajar dan mengetik saja atau membuka aplikasi office bagus. Tapi kalau dipakai lama dengan intensitas tinggi, tak akan efektif,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved