Transformasi BPOM Dipuji Wakil Ketua DPR Saan Mustopa, Pelayanan Makin Cepat dan Pro Rakyat
Ia tak ragu menyampaikan apresiasi atas gaya kepemimpinan Prof. Taruna Ikrar yang dinilainya telah membawa perubahan signifikan pada lembaga tersebut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, berkunjung ke kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),Selasa (15/7/2025).
Ia disambut Kepala BPOM RI Taruna Ikrar bersama jajaran pejabat eselon I BPOM.
Saan Mustopa diajak meninjau langsung ruang pusat data real-time BPOM.
Ia tak ragu menyampaikan apresiasi atas gaya kepemimpinan Prof. Taruna Ikrar yang dinilainya telah membawa perubahan signifikan pada lembaga tersebut.
“Di bawah kepemimpinan Prof. Taruna Ikrar, BPOM kini tampil lebih humanis, berpihak kepada rakyat, dan menjadi mitra strategis bagi UMKM. BPOM bukan lagi lembaga yang menakutkan, melainkan sahabat masyarakat,” ujar Saan Mustopa dalam pertemuan bersama pejabat BPOM.
Saan juga menyoroti capaian BPOM dalam waktu singkat.
Transformasi paradigma dari regulator konvensional menjadi fasilitator yang merangkul pelaku usaha, menurutnya, telah memberikan dampak nyata.
Data semester I 2025 menunjukkan percepatan layanan: penerbitan Nomor Izin Edar (NIE) yang sebelumnya memakan waktu rata-rata 40 hari kini dipangkas menjadi hanya 20 hari kerja.
BPOM juga tercatat telah memfasilitasi lebih dari 400 ribu UMKM produk industri rumah tangga, 380 ribu kosmetik, serta lebih dari 200 ribu jamu dan obat tradisional untuk mendapatkan bimbingan teknis, legalitas produk, hingga pelabelan sesuai standar.
“Khusus di wilayah timur seperti NTT, dalam tiga bulan terakhir BPOM telah menyerahkan 33 NIE pangan, 6 notifikasi kosmetik, dan 2 NIE obat tradisional. Ini adalah wajah BPOM yang kita rindukan—melindungi tanpa membebani, mengawasi tanpa menakut-nakuti, serta membimbing tanpa menggurui,” tambahnya.
Selain itu, Saan juga memuji ketangguhan BPOM di tengah keterbatasan anggaran.
Realisasi anggaran semester I 2025 mencapai 36,80 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar 34,63 persen. Menurutnya, hal ini menunjukkan efisiensi yang tidak mengorbankan kinerja.
“Di saat anggaran dipangkas, BPOM justru memperlihatkan manajemen yang tangguh dan inovasi yang berani. Kepemimpinan seperti ini patut menjadi contoh,” ujarnya.
Menanggapi apresiasi tersebut, Prof. Taruna Ikrar menegaskan bahwa semua capaian merupakan hasil kerja kolektif keluarga besar BPOM.
Ia menekankan pentingnya menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), memperkuat pengawasan pangan dan obat di pasar rakyat, serta mendekatkan laboratorium ke masyarakat.
Dokter Hewan YHF Jadi Tersangka Stem Cell Ilegal, Disuntikkan ke Manusia, Barang Bukti Rp 230 Miliar |
![]() |
---|
Amanah Religius dan Visi Indonesia Emas, Setahun Taruna Ikrar Kepala BPOM |
![]() |
---|
BPOM Peringati HUT ke-80 RI dengan Donor Darah dan 1.000 Paket Makanan Gratis |
![]() |
---|
Putusan MK dan Wacana Pilkada Lewat DPRD Dibedah di Dialog Kebangsaan HMI Cabang Makassar |
![]() |
---|
Pasar Stem Cell Potensi Tembus Rp100.000 Triliun, BPOM Perketat Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.