Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SPMB 2025

Sama-sama di RW 18 Tapi Tak Lolos Masuk SMAN 21 Makassar,  Emak-emak BTP Demo: Tolong Pak Gubernur!

Puluhan emak-emak BTP unjuk rasa di SMA 21 Makassar. Anak tak diterima, mereka minta bantuan Gubernur agar bisa bersekolah di sana.

Tribun-Timur.com/Muhammad Nur Alqadri
MURID BARU – Emak-emak BTP saat menggelar unjuk rasa di Disdik Sulsel, Selasa (15/7/2025). Salah satu peserta, Ratnawati, meminta bantuan Gubernur Sulsel agar anak mereka bisa bersekolah di SMA 21 Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Puluhan warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP) menggelar unjuk rasa di SMAN 21 Makassar, Selasa (15/7/2025) sore.

Pantauan Tribun-Timur.com, warga tergabung dalam Aliansi Warga BTP menyuarakan protes karena anak-anak mereka tidak diterima di sekolah tersebut.

Aksi ini disertai penyegelan pagar sekolah menggunakan las besi.

Salah satu warga, Ratnawati, mengaku rumahnya sangat dekat dengan sekolah. 

Namun, anaknya, Ridho Algaffar, tidak lolos seleksi masuk.

Baca juga: Merasa Dibohongi, Warga BTP Boikot MPLS SMAN 21 Makassar

“Saya minta kebijakan dari pihak sekolah. Jangan kasihan beda-bedakan antara yang ada uangnya dengan yang tidak ada uangnya,” keluh Ratnawati kepada Tribun-Timur.com.

“Padahal rumah tempat tinggal kami dengan sekolah ini satu RW. Kenapa kami tidak bisa masuk di sekolah ini,” sambungnya.

SMAN 21 Makassar berada di RW 18, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.

Ratnawati juga menyebut, ada puluhan anak di sekitar sekolah tidak diterima.

Ia dan ibu-ibu lainnya pun menyuarakan harapan agar Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, turun tangan.

“Tolong kami, Pak Gubernur, bantu kami agar kami bisa menikmati pendidikan di SMA 21,” ucap Ratnawati dengan nada lirih.

Calon Siswa Turun Aksi

Salah satu calon siswa, Reski Salsabila (15), ikut turun berunjuk rasa. 

Ia juga tidak diterima di SMA 21 Makassar.

Menurutnya, ia tinggal satu RW dengan sekolah tersebut dan kecewa karena tidak lolos.

Reski juga meminta agar pemerintah menghapus sistem penerimaan siswa baru yang dinilai menyulitkan.

“Supaya warga di sini juga bisa menikmati sekolah di SMA 21 Makassar,” harapnya.

Reski menambahkan, sebelumnya pihak Disdik Sulsel dan SMA 21 Makassar telah mensosialisasikan bahwa satu rombongan belajar akan diisi 40 siswa.

Namun, saat pelaksanaan tes, kuota tersebut berubah menjadi 36 siswa tanpa pemberitahuan kepada warga.

“Kami harap SPMB dihapus supaya kami bisa sekolah,” tegasnya.

Tanggapan Sekolah

Dihubungi terpisah, Ketua Komite SMA 21 Makassar, Amir Laolong, menyebutkan bahwa aksi warga dipicu banyaknya siswa yang tidak diterima.

Meski demikian, setelah warga menemui pihak Dinas Pendidikan Sulsel, menurut Amir, sudah ada solusi.

“Kita diberikan peluang untuk mengisi kuota kosong yang ada di SMA 21 Makassar,” ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved