Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UNM

Ada Tangis di Pengukuhan 4 Guru Besar UNM

Momen haru menyelimuti pengukuhan empat guru besar FMIPA UNM. Salah satunya almarhum Prof Arsad Bahri, yang orasinya disampaikan lewat teknologi AI.

Penulis: Risma Syam | Editor: Sukmawati Ibrahim
Risma Syam/Tribun Timur
PENGUKUHAN GURU BESAR – Suasana pengukuhan empat guru besar FMIPA UNM di Teater Menara Pinisi UNM, Senin (14/7/2025). Tangis haru pecah saat orasi almarhum Prof Arsad Bahri diputar melalui teknologi AI. 

Menurut Prof Abdy, penelitian ini bertujuan memahami penyebaran penyakit dan solusi efektif dalam penanganannya.

“Sebenarnya hasil dari penelitian ini sudah kita lakukan dan memang sangat ampuh. Misalnya PPKM, isolasi dan pemberian obat,” kata Prof Abdy usai pengukuhan.

Sementara itu, Prof Adnan menyampaikan orasi berjudul "Transformasi Pembelajaran Biologi Abad 21: Model Pembelajaran CSP Mengintegrasikan Konstruktivisme, Teknologi, dan Citizen Science untuk Membentuk Generasi 4C."

Ia menekankan pentingnya menggabungkan teknologi dan keterlibatan publik dalam pembelajaran biologi.

“Model pembelajaran ini berbasis proyek, yakni siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga melibatkan para ahli dalam proses pembelajaran.”

“Sehingga, mereka bisa berdiskusi dan berkonsultasi langsung,” ujar Prof Adnan usai pengukuhan.

Prof Muhiddin Palennari membawakan orasi berjudul "Metakognisi di Era Artificial Intelligence (AI): Memberdayakan Strategi Aktual dan Efektif pada Pembelajaran Biologi."

Menurutnya, kemudahan akses informasi di era digital dapat menjadi jebakan bila tidak diimbangi keterampilan berpikir kritis.

“Keterampilan berpikir adalah hal yang sangat penting saat ini. Di era AI, peserta didik bisa saja terlena dengan pengetahuan yang serba instan dan mudah dicari di internet.”

“Tanpa keterampilan berpikir yang baik, ini justru bisa menjadi bahaya bagi proses pembelajaran dan perkembangan cara berpikir mereka,” jelasnya.

Momen paling mengharukan terjadi saat orasi ilmiah almarhum Prof Arsad Bahri ditampilkan secara digital melalui teknologi AI. 

Judul orasinya adalah "Strategi Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi Reading, Questioning, and Answering (RQA) Berbasis Hologram pada Pembelajaran Biologi."

“Ini bukan hanya sekadar strategi pembelajaran, tapi merupakan cerminan paradigma baru pendidikan tinggi yang merdeka, humanis, dan beradaptasi dengan zaman,” ujar Prof Arsad dalam tayangan orasi yang menyentuh para hadirin.

Usai penyampaian orasi, Rektor UNM membacakan naskah pengukuhan, menegaskan kepercayaan institusi terhadap kapasitas akademik para guru besar.

“Saya yakin dan percaya saudara-saudara mampu mengemban amanah ini untuk mengabdikan diri kepada institusi, bangsa, dan negara,” ucap Prof Karta Jayadi dengan suara lantang.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved