Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Setelah Didemo Pihak SMAN 12 Makassar Terima 4 Calon Siswa yang Sebelumnya Tidak Lolos SPMB

Pihak SMAN 12 Makassar menyebut terjadi miskomunikasi yang mana sebenarnya keempat calon siswa tersebut diterima jalur prestasi.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
THREADS @ARY_MANTOVANY
DEMO SPMB - Kolase foto Kapolsek Manggala Kompol Semuel To'longan dan Wakasek SMA Negeri 12 Makassar Abdul Kadir serta tangkapan layar video aksi protes warga tutup jalan Moha Lasuloro menuju SMA Negeri 12 Makassar, Kamis (3/7/2025). Aksi protes ini karena anaknya tidak lolos sebagai siswa baru di sekolah tersebut. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masih ingat demo warga tutup jalan gegara anaknya tak lolos masuk SMAN 12 Makassar?

Demo orangtua calon siswa itu terjadi di Jl Moha Lasuloro, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Kamis (3/7/2025).

Ia menutup akses jalan satu-satunya menuju SMAN 12 Makassar.

Saat itu, warga memperjuangkan nasib empat calon siswa yang dinyatakan tak lolos jalur zonasi.

Padahal, rumah mereka hanya berjarak antara 300-500 meter dari sekolah.

Empat calon siswa itu masing-masing dua dari RW 5 dan dua lainnya dari RW 6, Kelurahan Antang.

Setelah beberapa jam menutup jalan menuju sekolah, polisi akhirnya turun tangan memediasi.

Perwakilan orangtua dipertemukan dengan pihak sekolah.

Hasil pertemuan itu, akhirnya memutuskan empat calon siswa yang sebelumnya dinyatakan tidak lulus, kini bisa mengenyam bangku pendidikan di SMA Negeri 12.

"Masuk mi alhamdulilah. Awalnya empat yang tidak masuk, tapi kan miss komunikasi pengurus," kata perwakilan warga Aang Abdul Fattah (45) dikonfirmasi, Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: Anaknya Gagal Masuk SMA Favorit, Warga Antang Blokir Jalan ke SMA Negeri 12 Makassar

Mis komunikasi yang dimaksud Aang adalah, adanya tokoh masyarakat yang diamanahkan menjadi pengurus untuk mendata calon siswa yang bermukim dekat sekolah.

Hanya saja kata dia, si pengurus terlalu banyak memasukkan data hingga empat calon siswa dekat sekolah terlewatkan.

"Kalau yang dibawa tokoh masyarakat, kalau bukan 26, 36 nama anak yang dekat sekolah," terang Aang.

"Sementara data di kami itu cuma 12. Delapan itu lulus lewat tes umum murni, jadi sisa empat," lanjutnya.

Lebih lanjut Aang memaparkan, alasan lain warga dan orang tua calon siswa saat itu menutup jalan, lantaran tidak terjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved