Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Balai Besar POM Makassar: Jangan Asal Pilih Skincare, Cantik Gak Harus Putih

Yosef menyebut, ada beberapa penyebab banyaknya pelanggaran di bidang kosmetik.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
Youtube Tribun Timur
SKINCARE AMAN - Kepala Balai Besar POM Makassar, Yosef Dwi Irwan Prakasa Setiawan (kiri) dalam podcast Ngobrol Virtual yang ditayangkan melalui YouTube Tribun Timur, Selasa (28/10/2025). Yosef dalam podcast itu mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati memilih skincare. 


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dalam memilih skincare, masyarakat harus mengutamakan keamanan. 

Keamanan skincare bisa dicek melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

BPOM bertugas mengawasi peredaran obat, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan lainnya untuk melindungi masyarakat.

Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar POM Makassar, Yosef Dwi Irwan Prakasa Setiawan, dalam podcast Ngobrol Virtual yang ditayangkan melalui YouTube Tribun Timur, Selasa (28/10/2025).

Podcast yang dipandu I Luh Devi Sania itu membahas mengenai peran BPOM, hingga tips memilih skincare aman.

BPOM merupakan lembaga pemerintah non-kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. 

Dasar hukumnya adalah Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan POM, yang kemudian diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan POM.

“Tugas utama kami adalah melaksanakan pengawasan di bidang obat dan makanan. Fokusnya meliputi pengawasan sarana produksi, distribusi, dan peredaran obat serta makanan,” kata Yosef.

Baca juga: Bos Skincare Mira Hayati Melawan, Tak Terima Vonis 10 Bulan Jadi 4 Tahun Penjara dan Denda Rp1 M

BPOM juga menangani perizinan, fasilitasi perizinan, kegiatan pemberdayaan masyarakat, komunikasi, informasi dan edukasi, pengawasan iklan dan penandaan produk, serta penindakan.

Meskipun namanya Badan Pengawas Obat dan Makanan, namun cakupannya jauh lebih luas. 

Selain obat dan makanan, BPOM juga mengawasi produk terapetik lainnya, obat bahan alam atau jamu, kosmetik, suplemen kesehatan, makanan olahan, hingga produk tembakau. 

“Sesuai arahan pimpinan kami, Prof Taruna Ikrar, BPOM harus hadir memberikan rasa aman dan hadir melindungi masyarakat dari risiko obat dan makanan berbahaya,” jelasnya.

Yosef menyebut, ada beberapa penyebab banyaknya pelanggaran di bidang kosmetik, utamanya skincare.

Salah satunya persepsi masyarakat yang masih menganggap cantik itu harus putih. 

Mindset seperti ini, kata dia, sering dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab untuk menjual produk berbahaya dengan klaim berlebihan, seperti putih dalam tiga hari. 

Padahal, promosi seperti itu tidak akan pernah disetujui oleh BPOM karena menyesatkan. 

“Kami selalu menekankan bahwa cantik itu tidak harus putih, yang penting kulitnya sehat. Kami mendukung iklim investasi yang sehat, tapi dengan catatan pelaku usaha harus mematuhi regulasi dan memastikan produknya aman serta bermutu,” kata Yosef.(*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved