Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sekolah Rakyat Launching 14 Juli, Pemerintah Hadirkan Pendidikan Gratis dan Pembinaan Karakter

Program ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas dan pembinaan karakter dari usia dini

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
SEKOLAH RAKYAT - Kepala Sentra Wirajaya Makassar, Nur Alam saat memaparkan Sekolah Rakyat dalam ngopi bareng media di DF Cafe Jl AP Pettarani Makassar, Jumat (11/7/2025). Sekolah Rakyat yang dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos) akan segera beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang yang ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. tribun timur/muhammad abdiwan 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebuah langkah besar dalam pemerataan akses pendidikan tengah dimulai pemerintahan Prabowo.

Mulai Juli 2025, Sekolah Rakyat, program unggulan Presiden Prabowo Subianto, akan resmi beroperasi dan menyambut 150 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Sekolah berbasis asrama ini berlokasi di kawasan Salodong, Kelurahan Untia, dan dijadwalkan dilaunching pada 14 Juli 2025, bersamaan dengan pembukaan serentak di 63 lokasi lainnya di seluruh Indonesia.

Program ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas dan pembinaan karakter sejak usia dini.

“Ini adalah langkah strategis negara untuk menjamin akses pendidikan bagi anak-anak prasejahtera, dengan pendekatan holistik dan berbasis karakter,” ungkap Nur Alam, Kepala Sentra Wirajaya Makassar, salah satu institusi yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program ini.

Nur Alam menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat Makassar akan menampung 150 siswa SMP, terdiri atas 100 siswa laki-laki dan 50 perempuan, yang akan tinggal di asrama terpisah sesuai gender.

Mereka akan menerima layanan lengkap dari negara: makan tiga kali sehari, dua kali snack, perlengkapan sekolah, hingga seragam dan alat tulis – semuanya gratis.

Tak hanya fokus pada akademik, Sekolah Rakyat juga mengedepankan pendidikan karakter, nilai sosial, kemandirian, dan kedisiplinan, dengan bimbingan dari 13 tenaga pengajar profesional yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru dan dipilih langsung oleh Kementerian Sosial.

“Para guru bukan hanya mengajar, mereka juga menjadi pembina, pengasuh, dan pendamping dalam kehidupan sehari-hari siswa di lingkungan asrama,” jelas Nur Alam, Jumat (11/07/2025).

Sebelum diterima, para calon siswa harus melalui proses seleksi ketat, termasuk home visit dan asesmen lapangan oleh tim gabungan dari Kementerian Sosial, Sentra Wirajaya, PUPR, dan BPS.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak yang terpilih benar-benar berasal dari keluarga miskin atau miskin ekstrem.

Sekolah ini akan memulai pembelajaran dengan siswa kelas 1 SMP, dan direncanakan akan berkembang ke jenjang SD hingga SMA, jika lahan tambahan tersedia.

“Kita baru buka SMP, untuk lahan di sediakan pemerintah kota belum ada, agak sulit untuk mendapatkan lahan yang luas di Makassar dalam satu lingkungan mulai SD, SMP dan SMA, lahan harus tersedia 5 hektare,” terang Nur Alam.

Sekolah Rakyat bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan ruang tumbuh bagi anak-anak yang kerap terpinggirkan oleh sistem.

Ia hadir sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam memperjuangkan masa depan yang lebih baik bagi setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi.

“Asrama bukan hanya tempat tinggal, tetapi ruang pembinaan karakter dan solidaritas. Inilah investasi negara untuk masa depan anak-anak bangsa,” tegas Nur Alam.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved