2 Pekan Berlalu Penabrak KLM Asia Mulia Masih Misterius, 3 ABK dan 57 Kerbau Hilang

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO – Kapal penabrak KLM Asia Mulia hingga kini belum terungkap.

Kapal pengangkut 57 ekor kerbau itu tenggelam setelah ditabrak kapal besi di Perairan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (19/6/2025) dini hari.

Lambannya pengungkapan membuat para pemilik ternak angkat bicara. 

Mereka menilai Syahbandar Jeneponto tidak serius menangani kasus merugikan banyak pihak dan menelan tiga korban jiwa.

“Kami selaku korban merasakan penanganan kasus tabrak lari ini terlalu lamban. Kami minta keseriusan pihak Syahbandar Jeneponto untuk mengungkap pelaku,” tegas Haryanto, pemilik 20 ekor kerbau, Kamis (10/7/2025).

Haryanto juga menyesalkan belum ditemukannya tiga anak buah kapal (ABK) yang hilang dalam insiden tersebut.

Ia menyebut keluarga korban bahkan berencana bersurat ke Dirjen Perhubungan Laut dan DPR RI untuk meminta keadilan.

“Apalagi sampai sekarang ada korban jiwa yang belum ditemukan. Kami bersama keluarga korban berencana bersurat ke pusat jika ini terus dibiarkan,” ujarnya.

Haryanto juga menyoroti pernyataan pihak Syahbandar disebutnya tidak konsisten.

“Keterangan Syahbandar berubah-ubah, setiap minggu jawabannya berbeda,” keluhnya.

Para pemilik muatan kini menjalin komunikasi intensif dan mempertimbangkan jalur pengaduan resmi ke DPR RI.

Mereka juga mengancam akan melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Syahbandar Jeneponto jika kasus ini belum menemui titik terang.

Data Pemilik Ternak yang Jadi Korban

Haryanto: 20 ekor kerbau

H. Jarre: 20 ekor kerbau