Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Maros

Sarjana Paling Banyak Menganggur di Maros, Bupati Chaidir Syam Mau Lakukan Ini

Bupati Maros, Chaidir Syam, mengatakan perda tersebut akan menjadi dasar hukum penting untuk menyiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja.

NURUL HIDAYAH/TRIBUN TIMUR
BUPATI MAROS - Bupati Maros, Chaidir Syam sudah menyiapkan langkah strategis untuk tangani pengangguran di Mamasa. 

TRIBUN-MAROS. COM – Sarjana jadi penyumbang angka pengangguran tertinggi di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. 

Angka pengangguran di Maros mencapai 8.295 orang.

Dari jumlah ini. 5.826 pengangguran merupakan sarjana. 

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Maros, Sulaiman Samad, menyebut mayoritas pengangguran berasal dari kalangan terdidik.

“Dari angka itu, lulusan perguruan tinggi atau sarjana menyumbang angka tertinggi, yakni sebanyak 5.826 orang,” ujarnya.

Pengangguran didominasi usia muda rentang usia 18–25 tahun.

Pemkab Maros tengah menyusun rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang Ketenagakerjaan.

Ranperda ini mulai dibahas dalam rapat paripurna DPRD Maros, Selasa (8/7/2025).

Bupati Maros, Chaidir Syam, mengatakan perda tersebut akan menjadi dasar hukum penting untuk menyiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja.

“Perda ini dimaksudkan untuk menyiapkan pemuda kita agar memperoleh pengetahuan, ruang, dan skill yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja,” katanya.

Ia menjelaskan, ruang lingkup perda mencakup perencanaan ketenagakerjaan terpadu, pelaksanaan kebijakan sistem latihan kerja nasional, hingga peningkatan produktivitas daerah.

Selain itu, perda juga mengatur pemberdayaan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, serta menjamin hak dan kewajiban para pekerja.

“Kita ingin mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah dan nasional, termasuk memberikan perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya,” jelas Chaidir Syam. 

Ia berharap, perda ini dapat berjalan seiring masuknya investasi ke Maros agar mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.

“Kita juga siapkan strategi pelatihan dan pembekalan keahlian bagi masyarakat, khususnya anak muda, agar mereka siap bersaing di pasar kerja,” tambahnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved