PKB Jamin Kawal Komitmen Pemprov Sulsel Dalam Pembahasan RPJMD
Terdapat delapan poin krusial yang di soroti oleh PKB dalam penjabaran prioritas pembangunan wilayah di Sulsel.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Sulawesi Selatan, Zulfikar Limolang, memberikan apresiasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) atas tanggapan yang diberikan terhadap pandangan umum fraksinya dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Terdapat delapan poin krusial yang di soroti oleh PKB dalam penjabaran prioritas pembangunan wilayah di Sulsel.
Zulfikar mengatakan, seluruh pertanyaan yang disampaikan oleh Fraksi PKB telah dijawab secara komprehensif oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan saat rapat paripurna.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atas sikap, jawaban, dan penjelasan yang telah disampaikan oleh Ibu Wakil Gubernur," katanya saat dihubungi, Kamis (9/7/2025).
"Semua pertanyaan dari Fraksi PKB dijawab secara sempurna,” tambah dia.
Ia menegaskan bahwa Fraksi PKB akan terus mengawal berbagai komitmen yang telah disampaikan pemerintah, terutama pada tahapan pembahasan selanjutnya di tingkat panitia khusus (pansus) RPJMD.
“Komitmen yang disampaikan akan kami kawal pada pembahasan di tingkat pansus RPJMD,” ungkapnya.
Baca juga: Gubernur Sulsel Andi Sudirman Jadi Sasaran Kritikan, Fraksi Demokrat - PKS Kompak Sampaikan Keluhan
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Fraksi PKB akan memainkan peran aktif dalam memastikan visi dan misi pembangunan daerah benar-benar terealisasi sesuai dengan harapan masyarakat.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawati Rusdi, memberikan jawaban atas sejumlah poin strategis yang menjadi sorotan Fraksi PKB dalam pembahasan prioritas pembangunan wilayah Sulsel.
Hal itu disampaikan dalam rapat paripurna, di gedung DPRD Sulsel, jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (8/7/2025).
Fatma mengatakan, pentingnya sinergi antarinstansi serta keberlanjutan regulasi daerah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
Implementasi Perda Sulsel No 1 Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender dalam layanan kesehatan reproduksi perempuan dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
Meskipun perda ini tidak secara spesifik mengatur kesehatan reproduksi, namun telah menjadi dasar hukum pelaksanaan program-program responsif gender di seluruh perangkat daerah.
“Kami telah mengintegrasikan anggaran responsif gender ke dalam APBD setiap perangkat daerah. Hasil evaluasi menunjukkan Pemprov Sulsel berada pada kategori Nindya secara nasional,” katanya.
Pemprov juga telah menyusun buku panduan kesehatan reproduksi yang didistribusikan ke 24 kabupaten/kota, meski belum sepenuhnya disosialisasikan akibat efisiensi anggaran.
Sementara itu, dalam penanganan kasus kekerasan rumah tangga, UPT Perlindungan Perempuan dan Anak menyediakan layanan 24 jam dan pendampingan menyeluruh bagi korban.
Terkait Perda Sulsel No 9 Tahun 2023 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren, kata Fatma, pentingnya keselarasan antara visi pesantren dan misi pendidikan inklusif.
Pesantren, kata dia harus dilibatkan dalam program pendidikan berbasis akhlak, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil dan ekonomi terbatas.
Untuk sektor pangan, Fatmawati menjelaskan bahwa Perda No 4 Tahun 2022 tentang Pengembangan Pertanian Organik telah menjadi landasan perencanaan program hilirisasi berbasis ekonomi hijau dan biru.
Pemprov aktif memantau harga dan neraca pangan, serta menjalankan gerakan pangan murah. Pergub tentang pertanian organik juga tengah difinalisasi, termasuk penguatan peran UPT Balai Sertifikasi Organik yang telah berakreditasi.
Mengenai kebudayaan, Pemprov memprioritaskan penguatan ekonomi kreatif sebagai bagian dari implementasi Perda No. 3 Tahun 2020 tentang Pelestarian dan Pemajuan Kebudayaan Takbenda.
Fokus pembangunan diarahkan pada pemberdayaan SDM ekraf muda serta perlindungan terhadap kekayaan intelektual.
Fatmawati juga menyinggung pembentukan Perda Perlindungan Pekerja Migran. Dalam hal ini, Pemprov telah menyusun roadmap Perhutanan Sosial 2025–2029 yang terintegrasi dalam RPJMD.
Program ini mendukung pengentasan kemiskinan, pengelolaan hutan berkelanjutan, serta pengembangan ekonomi lokal melalui skema multipihak.
Terkait pengembangan Geopark Malili dan Danau Matano, Wagub menyebut bahwa status keduanya masih dalam tahap usulan sebagai geopark nasional. Namun, Pemprov telah menetapkan Danau Tempe dan Danau Matano sebagai danau prioritas nasional, lengkap dengan kelompok kerja dan rencana pengelolaannya hingga 2029.
Menjawab masukan Fraksi PKB soal Perda No. 5 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Fatmawati menegaskan komitmen Pemprov dalam memperkuat sistem pelayanan publik berbasis digital, di antaranya melalui kolaborasi antarinstansi dan pembangunan jaringan VPN untuk akses data kependudukan.
Percepatan pengembangan kawasan Mamminasata serta jalur kereta api Makassar–Parepare juga menjadi prioritas dalam RPJMN dan RPJMD.
Pemprov, kata Fatma, berkomitmen memperkuat konektivitas wilayah dengan pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, dan sistem transportasi di wilayah pesisir dan kepulauan.
Dalam konteks lingkungan, pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) strategis seperti Karama-Rongkong, Saddang, Walennae, dan Jeneberang akan diintegrasikan dengan strategi agroforestry berbasis partisipasi masyarakat.
“Kami juga menekankan pentingnya optimalisasi sumber air dan energi, peningkatan ketahanan bangunan, serta revisi RTRW kawasan konservasi Rongkong–Seko,” ujarnya.
Lanjut Fatma, mitigasi bencana juga menjadi bagian integral pembangunan. Keselarasan antara Pergub No 4 Tahun 2022 dan SK Gubernur tentang Kawasan Bernilai Ekosistem Penting (KBEP) menjadi landasan penguatan kesiapsiagaan di wilayah rawan seperti Latimojong dan Rongkong-Seko.(*)
Siapa Sosok Oknum Jaksa Disebut Peras Terdakwa Uang Palsu Annar Sampetoding Rp5 M? Kejati Buka Suara |
![]() |
---|
Honda DBL Roadshow Ajang Kreativitas Pelajar Jelang DBL 2025 South Sulawesi Series |
![]() |
---|
DPRD Sulsel Ultimatum BPN Gowa Konflik Lahan Bendungan Jenelata |
![]() |
---|
Berprestasi di Safety Riding Competition 2025, Asmo Sulsel Apresiasi SMK Nasional Makassar |
![]() |
---|
BHP Makassar Perkuat Layanan Humanis Lewat Sosialisasi Budaya Pelayanan Prima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.