Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan Fasilitasi 210 Petani Sawit Lutra Pelatihan Kompetensi di Makassar

Pelatihan selama lima hari (4-9) Juni 2025, itu, bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Istimewa/Humas BPD Ditjen Perkebunan
PETANI SAWIT - Suasana pembukaan pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit (3 kelas) dan panen serta pascapanen (4 kelas) melalui program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) itu diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Ditjen Perkebunan (Kementerian Pertanian) di Hotel Best western, Makassar, Sabtu (5/7/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 210 petani sawit asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi di hotel Best western, Kota Makassar.

Pelatihan selama lima hari (4-9) Juli 2025, itu, bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani.

Ada dua jenis pelatihan yang diikuti, yaitu Teknis Budidaya Kelapa Sawit (3 kelas) dan panen serta pascapanen (4 kelas).

Pelatihan melalui program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) itu diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Ditjen Perkebunan (Kementerian Pertanian).

Dengan melibatkan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) sebagai mitra pelaksana, petani sawit Luwu Utara diharapkan mampu mengelola kebun secara lebih efisien dan beradaptasi serta menghadapi tantangan yang ada.

Direktur AKPY, Dr Sri Gunawan, mengatakan pelaksanaan pelatihan ini terlaksana dengan adanya kerjasama antara BPDP, Ditjenbun dan AKPY sebagai pelaksana pelatihan

"Ini adalah wujud komitmen dari BPDP dan Ditjenbun dalam rangka meningkatkan SDM petani sawit di Indonesia, salah satunya dari Luwu Utara," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (5/7/2025).

"Agar petani sawit memiliki pengetahuan lebih dalam hal budidaya, panen dan pascapanen," sambungnya.

Baca juga: Astra Agro Perkenalkan 3 Varietas Baru Bibit Sawit, Bakal Jadi Angin Segar Perekonomian Sulbar

Dengan pemahaman budidaya dan panen serta pascapanen yang baik dan benar sesuai dengan standar, lanjut Sri Gunawan, maka akan meningkatkan produktivitas kebun petani.

Lebih lanjut dijelaskan Gunawan, pelatihan itu dirancang untuk memperkuat kapasitas para petani sawit, pada aspek teknis budidaya dan panen serta pascapanen.

Sebab, keduanya ini menjadi kunci dalam hal menjaga kualitas, kuantitas dan keberlanjutan perkebunan sawit.

Dalam pelaksanaanya, AKPY menghadirkan instruktur (narasumber) terdiri dari praktisi dan akademisi yang ahli di bidang perkelapasawitan.

Selain itu, untuk mendukung pembelajaran di kelas, narasumber menyampaikan materi dengan cara yang interaktif, yaitu mengolaborasikan ceramah, diskusi dan praktik.

Hal lain yang menarik, selama pelatihan ada sesi ice breaking (penyegaran) bagi peserta yang dipandu langsung oleh tim outbond profesional dari Ilalang Adventure.

Metode itu diklaim akan memudahkan narasumber mentrasfer pengetahuan.

Dengan begitu, diharapkan materi yang disampaikan narasumber dapat diserap oleh peserta, dan dipraktikkan di kebun masing-masing serta dapat ditularkan kepada petani sawit lainnya.

"Agar seluruh petani sawit dapat mengelola kebun sawit sesuai dengan standar Good Agriculture Practices atau praktik budidaya yang baik dan benar," bebernya.

Untuk menambah pengetahuan, peserta juga dijadwalkan akan diajak untuk mengunjungi perusahaan perkebunan (PTPN) yang ada di Luwu Timur.

Harapannya peserta bisa melihat langsung praktik-praktik budidaya dan panen yang dilakukan perusahaan.

"Ini akan memudahkan petani memahami, setelah mendapatkan materi, selanjutnya melihat langsung di kebun (lapangan),x cetusnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, Arifuddin, mengaku bangga kegiatan pelatihan program SDM PKS dapat kembali diikuti oleh petani sawit dari Luwu Utara.

Dua pelatihan (Teknis Budidaya Kelapa Sawit dan Panen serta Pascapanen) kata dia, akan meningkatkan pengetahuan petani sawit dalam hal praktik budidaya yang baik dan benar. 

"Hal inilah yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas kebun petani," ucap Arifuddin.

Selama ini, lanjut Arifuddin, masih banyak petani sawit dari Luwu Utara mempraktikkan dengan cara yang tidak sesuai standar yang menyebabkan produktivitasnya rendah, rata-rata 3 ton CPO/ha/th. 

"Sementara potensinya masih bisa ditingkatkan hingga 6-8 CPO/ha/th," ungkapnya.

Sementara, Kepala Pengawas Mutu Hasil Pertanian Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Syarifudin Sideng, menambahkan pihaknya berharap kepada peserta (petani sawit dari Luwu Utara) dapat mengikuti pelatihan dengan baik.

"Mengapa, dengan pelatihan ini petani sawit dari Luwu Utara dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan berdaya saing bisa menghadapi berbagai tantangan," harap Syarifuddin Sideng.

"Serta bisa meningkatkan kualitas, kuantitas dan keberlanjutan usaha perkebunan sawit dalam mendukung program hilirisasi sawit yang dicanangkan pemerintah pusat," tuturnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved