Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Tantangan Toleransi Beragama: Menyikapi Perusakan Rumah Ibadah di Sukabumi

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa intoleransi masih menghantui masyarakat Indonesia. 

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Nita Amriani Magister Agama dan Lintas Budaya UGM 

Untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan dan adil, penting untuk melibatkan semua pihak dalam proses dialog dan reformasi sistem yang lebih inklusif, di mana setiap individu dapat menjalankan keyakinannya dengan aman dan dihormati.

Pendekatan ini, yang mengintegrasikan prinsip-prinsip perdamaian dari Galtung, akan membantu mencegah terjadinya kekerasan serupa di masa depan dan memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang menjaga keberagaman dan toleransi antarumat beragama.

Selain itu, regulasi yang jelas terkait izin kegiatan keagamaan di tempat pribadi harus segera diperjelas oleh pemerintah.

Tujuannya untuk menghindari kesalapahaman sehingga memicu ketegangan dalam masyarakat.

Jika upaya dialog dan penyuluhan tidak memadai, mediasi oleh pihak ketiga yang netral, seperti tokoh agama atau tokoh masyarakat, sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang damai. 

Jika langkah-langkah tersebut gagal, jalur hukum yang adil bisa dipertimbangkan engan tetap memperhatikan kebebasan beragama dan hak asasi manusia. 

Setelah penyelesain konflik, perlu adanya upaya rekonsilasi di antara komunitas yang terlibat.

Proses ini bertujuan untuk memulihkan hubungan antar pihak yang berseteru dan membangun perdamaian yang berkelanjutan.

Melalui langkah-langkah ini, diharapkan konflik dapat diselesaikan secara damai, serta menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan mampu hidup berdampingan meskipun memiliki perbedaan agama dan keyakinan.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved