Literasi Ulama
Mengenang AGH. Arif Marzuki
Sebuah kematian yang indah, kala hendak shalat lail atau tahajud sekira pukul 03.00 tiba-tiba sesak lalu diantar ke rumah sakit.
Menurut Mukhlisah Arif, abahnya seorang yang penyayang, dermawan, selalu ingin bersedekah. Tangguh dan bersemangat berdakwah.
Ia menumbuhkan semangatnya melampaui zamannya. Dimana beliau menetap, ia akan menumbuhkan daerah itu, ia hidupkan dengan dakwah Islamiyah, jiwanya amat kuat untuk besarkan dakwah pesantren.
Beliau dikenal penyayang, disiplin, rapih. Selain itu, beliau juga dikenal pribadi penyabar.
Mengajarkan berpikir positif sebagai bagian dari akhlak rasulullah. Pesantren Darul Istiqamah Maccopa menjadi warisannya yang juga diwarisi dari abahnya.
Membina pesantren dan berkiprah dalam berdakwah jadi jalan hidupnya.
Beliau juga selalu bangun shalat malam. Sejak kecil mewarisi ayahnya, AGH. Marzuki Hasan menghidupkan shalat lail, tahajud.
Tradisi itu dihidupkan di Pesantren Darul Istiqamah sudah seperti shalat wajib karena untuk penguatan jiwa seorang dai harus rajin shalat malam.
Kebiasaan shalat lail inilah menjadi penghujung hayatnya, wafat usai berwudhu untuk shalat lail. AGH. Arif Marzuki memiliki teladan akhlak mulia, istiqamah membaca al-quran, dan shalat lail sampai akhir hayat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.