Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penampakan Angin Puting Beliung di Laut Gegerkan Warga Pulau Sembilan Sinjai

Pusaran angin itu tidak sampai membuat kerusakan rumah warga namun warga berhamburan keluar rumah

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Ari Maryadi
Dok warga
ANGIN PUTING BELIUNG - Penampakan angin puting beliung di laut Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai (2/7/2025). Fenomena alam ini sempat menggerakkan warga. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI — Penampakan angin puting beliung di laut Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menggerakkan warga.

Peristiwa itu terjadi tepat di antara Pulau Liang-Liang dengan Buhung Pitue pada Rabu (2/7/2025), pukul 16:20 Wita.

Pusaran angin itu tidak sampai membuat kerusakan rumah warga namun warga berhamburan keluar rumah. 

Warga setempat merasa khawatir dengan fenomena alam ini.

“Kami sempat was was dan kwatir karena jangan sampai perahu jadi korban,” kata Beny warga Pulau Sembilan kepada TribunTimur.

Menurut Beny, penampakan angin puting beliung itu berlangsung hanya sebentar.

“Sekitar 5 menit, baru hilang setelah terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” ujarnya.

Beruntung kata Beny, angin puting beliung itu tidak bergerak ke daratan.

“Alhamdulillah tidak ke daratan, jadi tidak ada korban dan semoga kami semua khususnya di Pulau Sembilan dijauhkan dari bencana,” katanya.

Sementara itu, Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Andi Octave menyebut fenomena alam itu merupakan awan cumulonimbus.

Andi Octave menjelaskan cumulonimbus adalah jenis awan vertikal yang menjulang tinggi, besar, dan padat, sering dikaitkan dengan badai petir dan cuaca ekstrem lainnya.

“Awan ini terbentuk dari uap air yang mengembun di troposfer bawah dan terbawa oleh arus udara yang kuat,” jelasnya.

Meski begitu Andi Octave mengimbau warga untuk mengantisipasi cuaca buruk.

“Jika melihat awan cumulonimbus segera cari tempat berlindung yang aman dan hindari berada di area terbuka,” katanya.

Selain itu warga juga diimbau agar melakukan aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk.

“Periksa kondisi rumah dan pastikan tidak ada bagian yang berpotensi membahayakan saat cuaca ekstrem,” ujarnya.

Lanjut Andi Octave mengatakan warga yang menggunakan transportasi laut diminta waspada terjadi potensi gelombang tinggi dan melakukan komunikasi dengan otoritas di pelabuhan agar mengindari potensi cuaca buruk di lautan.

Diketahui, terdapat empat Desa di Kecamatan Pulau Sembilan dengan penduduk 7.237 jiwa.

Mayoritas penduduk di Kecamatan Pulau Sembilan berprofesi sebagai nelayan.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved