Akses Data dan Layanan Disnakertrans Sulsel Dialihkan ke Saoraja

TRIBUN‑TIMUR.COM, MAKASSAR — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Selatan (Sulsel) meluncurkan portal digital SAORAJA sebagai terobosan untuk memperkuat keterbukaan informasi publik di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

SAORAJA merupakan singkatan dari Satu Data dan Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, serta mengusung filosofi budaya Bugis, yakni “saoraja” yang berarti rumah besar tempat berkumpul masyarakat.

Portal ini dikembangkan sebagai wadah informasi digital transparan, inklusif, dan ramah bagi semua lapisan masyarakat.

Peluncuran SAORAJA bertujuan mendongkrak Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) layanan publik. 

Pada 2021, IKM bidang ketenagakerjaan sempat turun, memicu kebutuhan akan layanan digital yang efisien dan terbuka.

Lewat SAORAJA, masyarakat bisa mengakses layanan online permohonan informasi publik, keberatan informasi, serta permintaan data sektoral ketenagakerjaan dan transmigrasi. 

Tersedia juga infografis, publikasi dokumen, kompilasi data sektoral, dan aplikasi internal seperti pengukuran kinerja dan laporan capaian.

Portal ini juga difasilitasi aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, dengan fitur pembaca layar, kontras tinggi, dan “Salah satu upaya kami untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menyediakan informasi yang jelas dan transparan kepada masyarakat, terkait apa saja yang kami kerjakan dan bagaimana bentuk layanan yang tersedia,” kata Kadisnakertrans Sulsel, Jayadi Nas saat ditemui di kantor Disnakertrans Sulsel, Kamis (3/7/2025).

Untuk memenuhi tantangan tersebut, portal SAORAJA dirancang agar masyarakat dapat mengakses semua layanan Disnakertrans mulai dari penempatan tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan dan K3, hubungan industrial, hingga data transmigrasi.

“Di Saoraja, masyarakat bisa mengakses seluruh informasi terkait layanan Disnakertrans mulai dari penempatan tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan dan K3, hubungan industrial, hingga data warga transmigrasi,” ujarnya.

Menurut Jayadi, semua layanan ini diintegrasikan dalam satu sistem digital agar tidak berjalan terpisah. 

Hasilnya, tingkat kepuasan masyarakat meningkat signifikan.

Tidak hanya itu, Disnakertrans juga memperkenalkan platform baru bernama Madece, sistem layanan mudah, cepat, dan gratis. 

Inovasi ini muncul sebagai respons atas keluhan masyarakat sebelumnya.

“Lewat Madece, kami ingin agar masyarakat tetap bisa mengakses layanan tanpa harus datang langsung ke kantor. Ini solusi digital yang inklusif,” jelasnya.

Kasubag Umum Disnakertrans Sulsel, Suriamna, menyampaikan komitmen kuat terhadap kesetaraan layanan, termasuk ruang khusus disabilitas yang diisi oleh petugas penyandang disabilitas.

“Ini bagian dari upaya kami memastikan tidak ada diskriminasi. Pemerintah harus hadir untuk semua kalangan, tanpa kecuali,” katanya.

Amna menambahkan bahwa Disnaker akan terus berinovasi dan menyesuaikan layanan sesuai perkembangan zaman.

“Kami terus melakukan rapat dan pengembangan layanan untuk memastikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan informasi dan akses pelayanan yang berada langsung di genggaman mereka,” jelasnya. (*)

Laporan Tribun Timur/Renaldi Cahyadi