Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sulsel Deflasi 2 Bulan Beruntun, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi Daerah? Ini Kata Pengamat

Setelah deflasi 0,34 persen pada Mei, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,06 persen pada Juni 2025.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
YouTube BPS Sulsel
EKONOMI SULSEL - Kepala BPS Sulawesi Selatan, Aryanto memaparkan kondisi ekonomi Sulsel melalui YouTube BPS Sulsel, Senin (1/7/2025). Sulsel alami deflasi month to month (mtm) atau bulan ke bulan 0,06 persen pada Juni 2025, sementara secara tahunan (yoy), Sulsel inflasi 2,24 persen. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) alami deflasi dua bulan berturut-turut. 

Setelah deflasi 0,34 persen pada Mei, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,06 persen pada Juni 2025.

Meski angka penurunan harga terbilang kecil, Pengamat Ekonomi dari Universitas Bosowa (Unibos), Lukman mengingatkan pemerintah tak anggap remeh kondisi ini.

“Deflasi dua bulan berturut-turut harus diwaspadai. Jika terus berlanjut, bisa berdampak pada penurunan produksi, investasi, dan berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi,” tegas Lukman, Selasa (1/7/2025).

Menurutnya, pemerintah perlu lebih aktif memantau kondisi ekonomi regional sekaligus mempertimbangkan kebijakan strategis untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendorong perputaran ekonomi.

Sementara, Kepala BPS Sulsel, Aryanto menjelaskan deflasi Juni didorong turunnya harga pada beberapa kelompok pengeluaran.

Baca juga: BI Sulsel Rekomendasi Penanganan Inflasi Pangan Melalui Perluasan Area Tanam

Kelompok pengeluaran memberikan andil deflasi 0,06 persen pada Juni 2025.

Terbesar adalah transportasi yang mengalami deflasi 0,41 persen dengan andil deflasi 0,04 persen.

“Komoditas penyumbang utama deflasi adalah tarif kendaraan roda 2 online sebesar 0,02 persen,” Aryanto, dalam Konferensi Pers Bulanan melalui YouTube BPS Sulsel, Senin (1/7/2025).

Kelompok pengeluaran dengan andil terbesar selanjutnya yakni makanan, minuman, dan tembakau.

Kelompok ini mengalami deflasi 0,11 persen dengan andil secara keseluruhan 0,03 persen.

“Sedangkan (kelompok) lainnya mengalami inflasi tapi relatif kecil terhadap andil inflasi secara keseluruhan,” kata Aryanto.

Sementara secara year on year (yoy) atau tahun ke tahun, Sulsel mengalami inflasi sebesar 2,24 persen.

Aryanto menyebut pemicu utama inflasi Juni 2025 yoy meliputi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,79 persen.

Di kelompok ini, sebagian besar dipicu kenaikan harga emas perhiasan 0,63 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved