Sulsel Deflasi 2 Bulan Beruntun, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi Daerah? Ini Kata Pengamat
Setelah deflasi 0,34 persen pada Mei, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,06 persen pada Juni 2025.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) alami deflasi dua bulan berturut-turut.
Setelah deflasi 0,34 persen pada Mei, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,06 persen pada Juni 2025.
Meski angka penurunan harga terbilang kecil, Pengamat Ekonomi dari Universitas Bosowa (Unibos), Lukman mengingatkan pemerintah tak anggap remeh kondisi ini.
“Deflasi dua bulan berturut-turut harus diwaspadai. Jika terus berlanjut, bisa berdampak pada penurunan produksi, investasi, dan berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi,” tegas Lukman, Selasa (1/7/2025).
Menurutnya, pemerintah perlu lebih aktif memantau kondisi ekonomi regional sekaligus mempertimbangkan kebijakan strategis untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendorong perputaran ekonomi.
Sementara, Kepala BPS Sulsel, Aryanto menjelaskan deflasi Juni didorong turunnya harga pada beberapa kelompok pengeluaran.
Baca juga: BI Sulsel Rekomendasi Penanganan Inflasi Pangan Melalui Perluasan Area Tanam
Kelompok pengeluaran memberikan andil deflasi 0,06 persen pada Juni 2025.
Terbesar adalah transportasi yang mengalami deflasi 0,41 persen dengan andil deflasi 0,04 persen.
“Komoditas penyumbang utama deflasi adalah tarif kendaraan roda 2 online sebesar 0,02 persen,” Aryanto, dalam Konferensi Pers Bulanan melalui YouTube BPS Sulsel, Senin (1/7/2025).
Kelompok pengeluaran dengan andil terbesar selanjutnya yakni makanan, minuman, dan tembakau.
Kelompok ini mengalami deflasi 0,11 persen dengan andil secara keseluruhan 0,03 persen.
“Sedangkan (kelompok) lainnya mengalami inflasi tapi relatif kecil terhadap andil inflasi secara keseluruhan,” kata Aryanto.
Sementara secara year on year (yoy) atau tahun ke tahun, Sulsel mengalami inflasi sebesar 2,24 persen.
Aryanto menyebut pemicu utama inflasi Juni 2025 yoy meliputi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,79 persen.
Di kelompok ini, sebagian besar dipicu kenaikan harga emas perhiasan 0,63 persen.
32 Calon PPPK Tahap II Pemprov Sulsel Mengundurkan Diri, Ada Apa? |
![]() |
---|
32 Calon PPPK Sulsel Tahap II Gugur Sebelum terima SK |
![]() |
---|
Jufri Rahman Heran, Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Tinggi |
![]() |
---|
DPP Pikir-pikir Nama Andi Ina dan Supriansa Jadi Calon Ketua Golkar Sulsel |
![]() |
---|
Pemprov Sulsel Tak Anggarkan Perbaikan Jalan Luwu Raya 2025, Rusli Sunali: Prioritas 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.