Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gyant Hidayah & Wamenbud Giring Ganesha Bahas Arah Baru Ekosistem Musik Indonesia di KMI 2025

Gyant Hidayah dan Wamenbud Giring Ganesha bahas arah baru ekosistem musik Indonesia di Konfrensi Musik Indonesia 2025.

Istimewa
KMI 2025 - Menjelang pelaksanaan Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 di Hotel Sultan Jakarta, musisi dan penggerak ekosistem musik nasional Gyant Hidayah melakukan perbincangan inspiratif dengan Wakil Menteri Kebudayaan Indonesia, Giring. Pertemuan hangat tersebut berlangsung di sela agenda persiapan konferensi, membahas arah masa depan musik Indonesia di tengah tantangan dan peluang industri digital. 

TRIBUN-TIMUR.COM — Menjelang pelaksanaan Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 di Hotel Sultan Jakarta, yang akan berlangsung pada Rabu hingga Sabtu (8-11/10/2025).

Musisi dan penggerak ekosistem musik nasional Gyant Hidayah melakukan perbincangan inspiratif dengan Wakil Menteri Kebudayaan Indonesia, Giring Ganesha.

Pertemuan hangat tersebut berlangsung di sela agenda persiapan konferensi, membahas arah masa depan musik Indonesia di tengah tantangan dan peluang industri digital.

Dalam diskusi tersebut, Gyant Hidayah menyoroti pentingnya membangun ekosistem musik yang sehat, berkelanjutan, dan berbasis pendidikan, agar pelaku musik tidak hanya menjadi penghibur, tetapi juga agen perubahan yang memahami nilai budaya dan daya saing global.

“Musik Indonesia harus punya sistem yang mencerdaskan, bukan hanya menghibur. Kita butuh generasi musisi yang memahami filosofi, industri, dan tanggung jawab kebudayaan di dalam karyanya,” ujar Gyant.

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ghanesa, yang hadir untuk mendampingi Menteri Kebudayaan Fadly Zon pada pelaksanaan Konferensi Musik Indonesia 2025, menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem kreatif nasional, khususnya di sektor musik.

“Pemerintah ingin memastikan talenta musik dari berbagai daerah mendapat ruang dan dukungan yang setara. Kita sedang membangun ekosistem yang kolaboratif, di mana kebijakan, pendidikan, dan pelaku industri berjalan beriringan,” jelas Giring.

Keduanya sepakat bahwa pendidikan musik, literasi digital, dan kolaborasi lintas sektor menjadi pilar utama dalam membentuk industri musik Indonesia yang adaptif, mandiri, dan beridentitas kuat.

Perbincangan tersebut menjadi simbol sinergi positif antara pelaku musik independen dan pemerintah, yang sama-sama memiliki visi untuk memajukan musik Indonesia sebagai kekuatan budaya nasional.

Tentang Gyant Hidayah

Gyant Hidayah adalah musisi, pencipta lagu, pengajar musik, asesor kompetensi musik, dan gitaris band Moody Pop. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris DPD PAPPRI Sulawesi Selatan dan aktif mengembangkan konsep Ekonomi Kreatif di berbagai daerah sebagai ruang kolaborasi dan pendidikan musik. 

Pembukaan KMI 2025 sendiri ditandai secara simbolis dengan dibunyikannya alat musik daerah, seperti tifa, rebana, dan angklung, oleh Menbud Fadli Zon bersama sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, serta perwakilan kementerian/lembaga terkait.

Dalam sambutannya, Wamenbud Giring Ganesha Djumaryo menekankan bahwa KMI 2025 adalah langkah kolektif untuk menentukan arah ekosistem musik, yang sejalan dengan semangat persatuan.

Giring dan Raffi Ahmad juga sama-sama menyampaikan apresiasi mendalam kepada almarhum Glenn Fredly, yang disebut sebagai pelopor upaya penguatan ekosistem musik Indonesia, dengan mengenang kiprahnya di Konferensi Musik Indonesia Ambon pada 2018.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved