Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dokter Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Polres Luwu Periksa 8 Saksi

Korban diduga mengalami pelecehan seksual oleh dokter JHS pasca operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru, Kota Belopa.

|
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
Tribun-timur.com/muh sauki maulana
PELECEHAN SEKSUAL -  Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma menyebut, pihaknya telah memeriksa delapan saksi dari pihak pelapor maupun terlapor. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Kepolisian Resor (Polres) Luwu, Sulawesi Selatan tengah menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang pasien remaja berusia 17 tahun.

Korban diduga mengalami pelecehan seksual oleh dokter JHS pasca operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru, Kota Belopa.

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma menyebut, pihaknya telah memeriksa delapan saksi dari pihak pelapor maupun terlapor.

Terduga pelaku juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

“Sejauh ini kami sudah periksa delapan saksi. Dokter terlapor juga telah kami mintai keterangan,” kata Jody, Selasa (1/7/2025).

Ia menambahkan, saat ini penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan psikologis korban yang dilakukan oleh tenaga profesional di Makassar.

Hasil tersebut akan menjadi salah satu dasar dalam gelar perkara.

“Setelah hasil psikologi keluar, kami akan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus ini layak naik ke tahap penyidikan. Jika iya, hasilnya akan kami sampaikan ke publik sesuai prosedur,” bebernya.

Kasus ini mencuat setelah keluarga korban melaporkan dugaan pelecehan seksual yang terjadi saat dirawat di sebuah fasilitas kesehatan di Kabupaten Luwu.

Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, kasus ini ramai diperbincangkan di media sosial setelah kakak korban membagikan pengakuan adiknya melalui akun Instagram @infokotapalopo.

Dalam unggahan yang viral tersebut, kakak korban mengungkapkan insiden itu terjadi saat adiknya dirawat seorang diri di ruang perawatan.

Dokter yang diduga pelaku datang lebih awal dari jadwal visite sambil membawa cokelat.

“Adikku ketakutan karena dokter itu datang tiba-tiba bawa cokelat. Dia peluk dua kali dan meraba-raba. Adikku baru 17 tahun, sekarang trauma,” tulis akun tersebut.

Pihak kepolisian menegaskan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum dan menjamin perlindungan terhadap korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved