Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Stephen Hawking, Tambang, hingga Wahabi Lingkungan

Seperti katanya dalam tulisan “Ini Adalah Saat yang Paling Berbahaya bagi Planet Kita” yang dimuat The Guardian.

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Wahyu Hidayat Mahasiswa PPG Prajabatan UNM 

Seorang petinggi Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla, menjadi sorotan, ketika melabeli aktivis lingkungan sebagai “Wahabi lingkungan” karena dianggapnya terlalu ekstrem dan kaku.

Pernyataan itu jelas meremehkan kegelisahan aktivis dan masyarakat terdampak, yang bersuara atas nama bumi dan masa depan.

Pelabelan semacam ini, mengaburkan akar persoalan: kerusakan nyata dan terus meluas akibat praktik tambang yang rakus dan niretika.

Mereka yang menolak tambang bukan sedang bersikap puritan, tapi sedang mempertahankan hak hidup paling dasar: udara bersih, laut yang sehat, hutan yang lestari, dan tanah yang tidak tercemar.

Menyamakan sikap itu dengan ekstremisme justru mencederai semangat Islam yang menjunjung tinggi keadilan, tanggung jawab, dan pelestarian ciptaan Tuhan.

Buah pikiran Hawking rasanya sangat relevan, peringatannya tidak sekadar prediksi saintifik, tetapi tamparan moral: bahwa arah peradaban modern telah kehilangan pijakan etisnya.

Dan ketika kita menyaksikan bagaimana keindahan surgawi seperti Raja Ampat dirusak demi tambang nikel, atau bagaimana masyarakat adat tersingkir dari tanahnya sendiri, kita sadar, peringatan itu tidaklah jauh.

Bumi sedang menuju batasnya, bukan karena takdir, tetapi karena pilihan-pilihan kita sendiri.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved