Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mabuk Berat dan Provokasi Anggota Brimob, Roky Babak Belur Dihajar di Mapolsek Sabbang Lutra

Komandan Batalyon D Pelopor, Kompol Muhammad Agus, membenarkan adanya insiden tersebut.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
Grup Jurnalis
Seorang pemuda bernama Rokki (28) asal Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan menjadi korban penganiayaan. Rokki diduga dianiaya oleh puluhan oknum anggota Brimob dari Batalyon D Pelopor Baebunta, Kamis (12/6/2025). 

 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU UTARA - Seorang pemuda asal Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan bernama Roky, diduga mengalami pemukulan oleh anggota Brimob Batalyon D Pelopor Baebunta pada Selasa (11/6/2025).

Insiden itu terjadi usai Roky diduga menantang dan menghina institusi TNI-Polri dalam keadaan mabuk.

Komandan Batalyon D Pelopor, Kompol Muhammad Agus, membenarkan adanya insiden tersebut.

Menurutnya, tindakan pemukulan terjadi setelah pemuda tersebut bersikap provokatif dan mengeluarkan kata-kata kasar yang menghina institusi keamanan.

"Benar, dia sempat dipukul oleh personel kami. Namun, kami sudah lakukan mediasi, dan yang bersangkutan mengakui kesalahan serta menyampaikan permohonan maaf kepada institusi," ujar Kompol Agus, Sabtu (21/6/2025).

Agus menjelaskan, insiden bermula saat beberapa personel Brimob tengah duduk di depan toko milik Bripda Agung, salah satu anggota Batalyon D, di Desa Sabbang.

Sekitar pukul 23.00 Wita malam, Roky datang bersama seorang temannya mengendarai dua sepeda motor jenis Yamaha RX King dan berulang kali menggeber kendaraannya di depan toko.

"Roky dan temannya dalam kondisi dipengaruhi minuman keras dan terlihat sengaja memancing keributan," jelasnya.

Bripda Malvin, salah satu personel di lokasi, mendekati Roky dengan maksud menenangkannya dan menyarankan agar ia pulang beristirahat.

Namun, upaya persuasif itu ditanggapi dengan makian kasar dan hinaan terhadap institusi TNI-Polri.

Roky juga diduga sempat mengancam akan mengambil parang.

Pernyataan itu menyulut emosi beberapa personel yang ada.

Sekitar pukul 00.40 Wita malam Bripda Aksal menghubungi personel piket untuk meminta bantuan melerai keributan.

Roky kemudian dibawa ke Mapolsek Sabbang menggunakan sepeda motor.

"Namun saat di Mapolsek, dia kembali mengamuk. Saat upaya pengendalian dilakukan, terjadi lagi keributan dan pemukulan pun terjadi di depan kantor Mapolsek Sabbang," ungkap Agus.

Roky sempat dirawat selama dua hari di rumah sakit pasca-kejadian dan kini dalam kondisi membaik.

Agus juga menegaskan tidak ada pemukulan yang terjadi di lokasi awal, yakni depan toko milik Bripda Agung.

Ia menambahkan, kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi di Mapolsek Sabbang.

Selain itu, pihak Brimob juga telah melakukan pemeriksaan internal terhadap anggotanya.

"Kami sudah memberikan tindakan disiplin kepada anggota yang terlibat. Penanganan secara institusional tetap dilakukan sesuai aturan," tutupnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved