Mendagri Tak Beri Izin, Kadis Damkarmat Makassar Hasanuddin Batal Dimutasi ke Satpol PP

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar Hasanuddin batal dimutasi. 

Padahal namanya telah beredar akan menempati posisi baru, yakni sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kota Makassar. 

Namun saat pelantikan digelar di Ruang Sipakatau Balaikota Makassar, Senin (16/6/2025), nama Hasanuddin tidak disebutkan dalam daftar nama pejabat yang dilantik. 

Dikonfirmasi ke Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, usulan untuk mengganti pejabat Kepala Dinas Damkarmat belum direstui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

"Kan yang satu sisa Kepala Dinas Damkar (belum dilantik), jadi kita meminta untuk merubah, tapi belum ada persetujuan dari Mendagrinya, mungkin apakah itu menjadi persyaratan teknis atau seperti apa," ucap Munafri Arifuddin. 

Munafri tidak tahu jelas alasan tidak adanya izin memutasi pejabat Damkarmat, posisi Hasanuddin sebagai Ketua Asosiasi Pemadam Kebakaran Indonesia (Apkari) bisa saja jadi pertimbangan Mendagri. 

"Apakah Apkari atau ada memang persyaratan untuk menduduki itu. Ini kan sangat teknis sifatnya, punya prosedural yang sangat-sangat detail sehingga memang harus kita maksimalkan," kata Munafri. 

Baca juga: Daftar Lengkap 46 Pejabat Pemkot Makassar yang Dilantik, Muhammad Roem Kepala Dinas Kominfo

Berdasarkan usulan Pemkot Makassar yang beredar, jabatan Kepala Dinas Damkarmat akan dibiarkan lowong sambil menunggu proses lelang jabatan yang akan dilakukan. 

Nantinya jabatan tersebut akan diisi Pelaksana Tugas (Plt). Nama mantan Camat Bontoala Syamsul Bahri, digadang-gadang akan mengisi posisi tersebut. 

Rencananya, Syamsul Bahri (Panjul) akan dilantik lebih dulu sebagai Sekretaris Damkarmat kemudian diberi tugas tambahan sebagai Plt Kepala Damkarmat. 

Namun izin Kemendagri menghambat rencana ini, Syamsul Bahri juga batal dilantik jadi Sekretaris Damkarmat. 

Wamendagri Bima Arya Jempol Kinerja Damkarmat Makassar

Beberapa hari sebelum pelantikan, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya berkunjung ke Kantor Damkarmat Makassar Jl Dr Ratulangi,  Jumat (13/6/2025). 

Saat kunjungannya, Bima Arya mengakui kesiapsiagaan petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar. 

Wamendagri Bima Arya penasaran bagaimana reaksi cepat yang dilakukan oleh personel Damkarmat dalam melayani laporan kedaruratan. 

Selama ini, ia sering mendengar dan juga menyaksikan aksi-aksi heroik Damkarmat Makassar yang viral di sosial media. 

Bima Arya menguji langsung ketangkasan mereka dengan simulasi penyampaian laporan kebakaran. 

Bima Arya meraih gagang besi untuk memukul lonceng sebagai tanda atau sinyal adanya bahanya. 

Kemudian dilanjutkan dengan infromasi adanya kebakaran di suatu tempat. 

Tak lama setelah itu, petugas damkar satu persatu meluncur dari lantai 2 dan 3 menggunakan tiang yang berada di ujung timur bangunan. 

Hanya beberapa langkah, meraka sudah berada di armada dan bersiap menuju ke lokasi kebakaran. Sirine kemudian bersahut-sahutan di lokasi tersebut. 

Bima Arya dan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin ikut merasakan sensasi berada dalam armada Damkarmat. 

"Jadi saya sengaja, mendadak (kesinu), pagi tadi (saya) ingin di antar oleh pak wali untuk menengok ke sini. Pukul lonceng dalam dua menit, kemudian berkumpul itu luar biasa," ucap Bima Arya di halaman Kantor Dinas Pemadaman Kebakaran Jl Ratulangi, Jumat (13/6/2025). 

"Saya ingin membuktikan secara langsung. Jadi pagi ini saya menyaksikan sendiri bahwa Damkarmat Makassar top," sambungnya. 

Kedatangan Bima Arya sekaligus menyampaikan pesan dan arahan Mendagri, Tito Karnavian. 

Pemkot Makassar akan menjadi percontohan sistem emergency satu atap. 

Nantinya, semua laporan kedaruratan atau layanan yang membutuhkan bantuan akan terintegrasi. 

Mulai dari sektor penyelamatan, kesehatan, kebencanaan, dan layanan kedaruratan lainnya. 

"Karena mendengar Pemkot Makassar sangat sigap dalam banyak hal dan juga cukup maju dalam banyak hal, saya sampaikan ke pak wali bahwa Kota Makassar insyaallah akan ditunjuk sebagai percontohan sistem emergency satu atap," ujarnya. 

"Nanti semuanya ada di situ. Jadi apapun yang terjadi di masyarakat, langsung cepat (terlayani), seperti perampokan, kecurian, kebakaran, kriminimalitas. Semua emergency itu langsung, ada sistemnya," sambungnya. (*)