Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lipsus Kekerasan Seksual

Ujian di Atas Kasur

Oknum dosen Universitas Negeri Makassar KH memaksa AD terus-menerus untuk melepas bajunya. 

|
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Muh Hasim Arfah
ilustrasi by AI
MAHASISWA KETAKUTAN- Ilustrasi by AI, seorang mahasiswa ketakutan di atas kasus dibuat, Sabtu (14/6/2025). Korban mahasiswa UNM, diduga jadi korban pelecehan seksual, melaporkan dosennya ke Polda Sulsel. 

“Saya disuruh lepas baju. Dia terus mencari-cari alasan supaya saya tidak bisa menolak,” kata AD. Suaranya berat, seperti menyimpan amarah yang lama ditahan. 

“Begitu saya mulai melawan, dia menangkis. Saya ingin pulang, tapi dilarang.” AD tak pernah menyangka kunjungannya malam itu berubah menjadi pengalaman yang menghantuinya hingga kini. 

Ia datang ke rumah dosen itu bukan tanpa alasan. Pagi harinya, sang dosen menjanjikan akan memberinya kesempatan ujian lisan ulang. “Datang saja malam,” kata dosen setelah perkuliahan selesai seperti ditirukan AD. 

Walau hati kecilnya ragu saat itu, AD memutuskan untuk menyambangi rumah dosennya. Sendiri. 

"Sebab saya butuh nilai untuk lulus." Ketika tiba di rumah sang dosen, gerbang dan pintu terbuka lebar. Seolah-olah ia memang sudah ditunggu. 

Dosen itu berdiri di depan pintu, menyambutnya dengan senyum dan segera memintanya masuk. Begitu AD melangkah ke dalam, pagar ditutup, pintu dikunci. 

Hatinya mencelos. Tapi ia tak punya pilihan. Ia melangkah perlahan melewati ruang tengah sederhana. 

Di sebelah kanan pintu masuk ada televisi tak terlalu besar menempel di dinding, rak buku di depannya, dan meja serta kursi kerja di sisi lain. Tidak ada karpet, tidak ada sofa. 

Hanya selembar sarung terbentang di lantai. Dosen itu duduk di atasnya, hanya mengenakan celana pendek, lalu berkata, “Pijat dulu.” Ucapan itu membuat AD tertegun. Seketika dadanya terasa sesak. 

Ada kegelisahan merayap diam-diam, tapi tak sanggup ia tolak permintaan itu.

Tubuhnya terpaku, pikirannya kacau.

Beberapa saat kemudian, dosen itu berdiri dan berjalan masuk ke kamar mandi. 

AD hanya bisa duduk mematung.

Tak lama, ia keluar lagi lalu menyuruh AD masuk ke sebuah kamar. 

Kamar itu tampak rapi, namun asing dan kaku. Di sebelahnya, terdapat satu kamar lain, pintunya tertutup rapat. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved