Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Arismunandar: Sekolah Swasta Harus Ambil Peran, Kuota Negeri Tak Cukup

Prof Arismunandar menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah negeri dan swasta dalam menampung seluruh calon murid. 

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ari Maryadi
Renaldi Cahyadi/Tribun Timur
PENDAFTARAN SEKOLAH - Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Arismunandar. Prof Arismunandar sebut Sekolah Swasta Harus Ambil Peran, Kuota Negeri Tak Cukup. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Arismunandar, menaggapi polemik daya tampung sekolah negeri yang tidak sebanding dengan jumlah pendaftar di Makassar.

Menurut Guru Besar Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM) itu, ketimpangan tersebut memang terjadi setiap tahun, dan sudah semestinya menjadi perhatian bersama.

Dimana, sekolah negeri memiliki kapasitas terbatas, sedangkan sisa siswa yang tidak tertampung harus ditampung oleh sekolah swsta.

"Jumlah pendaftar memang selalu lebih banyak dari kuota, itu biasa, tapi kondisi ini memperlihatkan pentingnya peran sekolah swasta," katanya, Jumat (13/6/2025).

Prof Arismunandar menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah negeri dan swasta dalam menampung seluruh calon murid. 

Tak hanya di lingkup SMA dan SMK, perguruan tinggi negeri juga, kata Prof Arismunandar, menghadapi persoalan serupa, namun ditopang oleh keberadaan perguruan tinggi swasta.

"Idealnya begitu. Siapa yang memilih sekolah negeri, siapa yang memilih swasta, sehingga tidak terjadi kesenjangan besar antara jumlah pendaftar dan kuota," ungkapnya.

Mantan Rektor UNM dua periode ini juga menyinggung perlunya perhatian bagi siswa dari keluarga tidak mampu agar tidak tersisih dari sistem. 

Dengan kondisi pendaftaran yang selalu melebihi kuota, ia menilai SPMB perlu didukung sistem yang lebih inklusif serta kebijakan kolaboratif antara sekolah negeri dan swasta, termasuk perlindungan bagi siswa dari kelompok rentan.

"Kalau bisa, sekolah-sekolah swasta yang bagus itu menyediakan kuota bebas biaya bagi siswa miskin. Itu bagian dari tanggung jawab sosial pendidikan,"  jelasnya.

Diketahui, data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel mencatat, total 22 ribu lebih pendaftar di Makassar, hanya sekitar 8.508 kursi yang tersedia di SMA negeri.

Artinya, lebih dari 13 ribu siswa berpotensi tidak tertampung di sekolah negeri.

Padahal, secara keseluruhan daya tampung SMA dan SMK se-Sulsel mencapai 126.498 kursi. 

Rinciannya, SMA 80.040 kursi dan SMK 46.908 kursi. 

Sementara jumlah lulusan SMP diperkirakan sekitar 109.440 siswa.

Kondisi ini paling terasa di Kota Makassar yang menjadi salah satu pusat pendidikan di Sulsel.

Jalur masuk sekolah unggulan pun telah rampung. 

Empat SMA favorit di Makassar yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 17 telah menampung total 1.548 siswa dari jalur tersebut. 

Sisanya, masih menanti tahapan berikutnya dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved