Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rektor Unhas Soroti Pentingnya Kajian Lintas Disiplin di Pengukuhan Empat Guru Besar

Rektor Unhas menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menjawab persoalan kompleks masyarakat modern

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
GURU BESAR - Universitas Hasanuddin kembali menambah jajaran profesor dengan mengukuhkan empat guru besar baru dari Fakultas Keperawatan, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas yang digelar pada Selasa (10/6) di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin kembali menambah jajaran profesor dengan mengukuhkan empat guru besar baru dari Fakultas Keperawatan, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas yang digelar pada Selasa (10/6) di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., yang akrab disapa Prof. JJ, menyampaikan apresiasi atas capaian akademik tersebut dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menjawab persoalan kompleks masyarakat modern yang tidak bisa ditangani satu bidang ilmu saja.

“Para guru besar yang menyampaikan pidato penerimaan hari ini berasal dari disiplin ilmu yang beragam, dengan bidang keahlian yang spesifik. Dewasa ini, kita membutuhkan kajian lintas disiplin, sebab persoalan masyarakat tidak mungkin diselesaikan oleh satu disiplin ilmu saja,” ujar Prof. JJ dalam sambutannya.

Empat guru besar yang dikukuhkan dalam rapat senat tersebut adalah Prof. Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep., Ns., M.Kes. sebagai Guru Besar Keperawatan Anak, Prof. Dr. Ir. Syamsu Rizal, S.Hut., M.Si., IPU. dalam Ilmu Perencanaan Hutan, Prof. Dr. Andi Detti Yunianti, S.Hut., N.P. dalam Rekayasa Pemanfaatan Hasil Hutan, dan Prof. Dr. Ir. Slamet Santosa, M.Si. dalam bidang Ekologi Tumbuhan.

Dalam pidatonya, Prof. Kadek Ayu Erika menyoroti prevalensi stunting di Indonesia yang masih tinggi dan menawarkan pendekatan Family Empowerment Modified Model (FEMM) serta aplikasi digital SEHATI untuk pemberdayaan keluarga dalam pencegahan stunting dan obesitas pada anak.

Prof. Syamsu Rizal mengangkat pentingnya integrasi teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG) untuk perencanaan hutan yang mampu menanggulangi krisis lingkungan seperti banjir, longsor, dan kekeringan, sekaligus mendorong program perhutanan sosial berbasis teknologi dan partisipasi masyarakat.

Prof. Andi Detti Yunianti dalam pidato ilmiahnya membahas pengembangan kualitas kayu melalui pendekatan mikro dan nano struktur, seperti sudut microfibril dan derajat kristalinitas, untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu serta estetika melalui proses densifikasi dan pewarnaan.

Sementara itu, Prof. Slamet Santosa menekankan pentingnya media pembibitan yang ramah lingkungan dan menggagas penggunaan green polybag dari bahan organik seperti kompos, arang sekam, dan tanah liat sebagai solusi pengganti polybag plastik yang selama ini menjadi penyumbang limbah pada proses pertanian.

Momen ini tidak hanya menandai pencapaian pribadi para guru besar baru, tetapi juga menjadi simbol peningkatan kapasitas akademik dan inovasi riset lintas bidang di Universitas Hasanuddin yang kian strategis dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Tags
guru besar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved