Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Jamaah Haji Bulukumba Dijadwalkan Tiba di Tanah Air Tanggal 16 dan 21 Juni 2025

H Hakim Bohari, menyampaikan bahwa jamaah haji Bulukumba terbagi dalam dua kelompok keberangkatan atau kloter.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SAMBA
Ketua Panitia Haji Kabupaten Bulukumba, H. Hakim Bohari bersama jamaah haji Bulukumba saat di penginapan, Selasa (10/6/2025). Jamaah Haji Bulukumba tiba di Makassar mulai 16 Juni dan 21 Juni 2025. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jamaah haji asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, direncanakan tiba kembali di tanah air pada dua gelombang, yaitu tanggal 16 dan 21 Juni 2025.

Ketua Panitia Haji Kabupaten Bulukumba, H Hakim Bohari, menyampaikan bahwa jamaah haji Bulukumba terbagi dalam dua kelompok keberangkatan atau kloter.

Kloter 8 terdiri dari 50 orang, sedangkan Kloter 14 berjumlah 352 orang.

"Jamaah Haji Bulukumba tiba di Makassar pada 16 Juni untuk Kloter 8. Sementara Kloter 14 dijadwalkan tiba pada 21 Juni 2025 mendatang," ujar H Hakim Bohari saat dihubungi TribunBulukumba.com, Selasa (10/6/2025).

Ia menambahkan bahwa secara umum kondisi jamaah haji asal Bulukumba dalam keadaan sehat.

"Alhamdulillah, kondisi semua jamaah kita baik, dan seluruhnya kini sudah kembali ke hotel," ujarnya.

Pada malam hari ini, panitia Haji Bulukumba akan melakukan mobilisasi jamaah Kloter 14 secara bersama-sama untuk melaksanakan rangkaian ibadah terakhir, yaitu tawaf Ifadah, Sa’i, dan Tahallul Tsani.

Prosesi ini merupakan bagian dari rukun haji dan menjadi penutup dari seluruh rangkaian manasik.

Selain itu, jamaah juga akan melaksanakan tawaf wada atau tawaf perpisahan, yang dalam bahasa Bugis dikenal sebagai "massima’".

Hakim Bohari mengimbau kepada seluruh jamaah untuk tetap fokus menyelesaikan rangkaian ibadah haji serta menjaga kondisi kesehatan.

"Kurangi aktivitas yang tidak perlu, apalagi yang tidak berkaitan dengan manasik haji," pesannya.

Sebelumnya, sempat dilaporkan seorang jamaah asal Kampung Campaga, Desa Tamaona, Kecamatan Kindang mengalami gangguan ingatan atau pikun.

Namun, tidak disebutkan adanya kondisi serius lain yang mengganggu kelancaran ibadah jamaah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved