Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

4 Bulan Setelah Bencana, Warga Korban Puting Beliung di Luwu Baru Terima Bantuan

Empat bulan setelah angin puting beliung meluluhlantakkan puluhan rumah warga di tiga kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Edi Sumardi
DOK PEMKAB LUWU
BANTUAN BENCANA - Penyerahan bantuan dari Kementerian Sosial kepada korban angin puting beliung di Luwu, Sulsel, di Rujab Bupati Luwu, Belopa, Sulsel, Senin (9/6/2025). Total ada 15 korban yang tercatat menerima bantuan tahap pertama dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp8 juta hingga Rp25 juta, tergantung tingkat kerusakan rumah masing-masing. 

BELOPA, TRIBUN-TIMUR.COM - Empat bulan setelah angin puting beliung meluluhlantakkan puluhan rumah warga di tiga kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, bantuan baru disalurkan pemerintah daerah. 

Bencana yang terjadi pada 8 Februari 2025 lalu merusak sedikitnya 52 rumah di Kecamatan Larompong Selatan, Lamasi, dan Lamasi Timur.

Namun, penyaluran bantuan baru dilakukan pada Senin (9/6/2025).

Bantuan berupa Dana Bahan Baku Rumah (BBR) dari Kementerian Sosial ini diserahkan langsung oleh Bupati Luwu, Patahuddin, di Rumah Jabatan Bupati, Belopa Utara.

Total ada 15 korban yang tercatat menerima bantuan tahap pertama dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp8 juta hingga Rp25 juta, tergantung tingkat kerusakan rumah masing-masing.

“Dana bantuan ini untuk membeli bahan baku memperbaiki rumah warga yang terdampak bencana. Semoga bermanfaat,” ujar Patahuddin.

Selama empat bulan terakhir, puluhan warga korban puting beliung terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni, bahkan sebagian mengungsi ke rumah kerabat karena belum ada bantuan nyata dari pemerintah.

Kepala Dinas Sosial Luwu, Hasliana Nurdin berdalih bantuan diberikan setelah dilakukan verifikasi dan peninjauan lapangan oleh Kementerian Sosial.

Ia mengaku telah diperintahkan oleh Bupati untuk melakukan pendataan segera setelah bencana terjadi.

“Ketika bencana terjadi, kami langsung diperintahkan Pak Bupati untuk turun lapangan melakukan pendataan,” katanya.

Namun, pendataan tersebut memakan waktu cukup panjang dan menunda penyaluran bantuan bagi warga yang terdampak paling parah.

Siti Naimah Kasim, warga Desa Dadeko, menerima bantuan sebesar Rp8 juta untuk rumahnya yang rusak sedang.

Sedangkan Yasmin dari desa yang sama menerima Rp13 juta untuk kerusakan berat.

Di desa-desa lain, seperti Temboe, Bonepute, Batulappa, Bulolondong, dan Pongsamelung, warga menerima bantuan antara Rp8 juta hingga Rp25 juta.

Salah satu penerima, Aripudin dari Desa Temboe, mendapatkan bantuan maksimal sebesar Rp25 juta karena rumahnya rusak berat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved