Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Pelaku Penyerangan Siswa SMP di Makassar Ditangkap, Polisi Sita 19 Anak Panah

Polisi tangkap lima pelaku penyerangan siswa SMP di Makassar. Satu korban terluka. Barang bukti: 19 anak panah, 4 ketapel, dan sebilah pisau.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Muslimin Emba Tribun Timur
KASUS PEMBUSURAN - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana didampingi Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Yusuf, saat merilis kasus di Mapolsek Tamalanrea, Rabu (28/5/2025) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Tim Opsnal Reskrim Polsek Tamalanrea Polrestabes Makassar menangkap lima orang terlibat penyerangan menggunakan busur.

Kelima pelaku masing-masing berinisial DA (29), JS (18), DR (18), DR (14), serta seorang perempuan berinisial MD (19).

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita 19 anak panah busur, empat ketapel, dan sebilah pisau.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengatakan bahwa JS merupakan pelaku utama yang menyebabkan remaja berinisial MA (15) terluka.

MA yang masih duduk di bangku kelas IX SMP mengalami luka serius akibat terkena anak panah.

"Jadi ini kejadian tanggal 27 Mei 2025 dan terjadi di malam hari tepatnya di depan SMP 12 Tamalanrea," ujar Kombes Pol Arya Perdana saat konferensi pers di Mapolsek Tamalanrea, Rabu (28/5/2025) malam. Ia didampingi Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Yusuf.

Arya menjelaskan, para pelaku menyerang secara tiba-tiba menggunakan busur panah. Serangan itu menyebabkan korban mengalami luka tusuk di pinggang kiri.

"Kronologinya pelaku ini melakukan pelemparan panah busur terhadap korban dan terkena di pinggang sebelah kiri," katanya.

Usai kejadian, korban melapor ke polisi. Penyidik lalu melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap lima pelaku.

"Tersangka sendiri ini sudah ditangkap atas nama J. Dia melakukan pembusuran. Tersangka sendiri tidak bekerja," ujarnya.

Menurut hasil penyelidikan, penyerangan dipicu oleh kesalahpahaman antara pelaku dan korban.

"Ini disebabkan setelah adanya kesalahpahaman dari si pelaku terhadap korban, katanya mau memukuli saudara korban," ungkap Arya.

Setelah itu, para pelaku mencari korban dengan maksud melakukan penganiayaan. Mereka datang berkelompok menggunakan sepeda motor.

"Kemudian dicarilah ini korban dengan berboncengan dengan temannya dengan satu kelompok dan berencana melakukan penganiayaan terhadap lawannya," jelas Arya.

Meski tidak ada bukti atau pengakuan dari korban soal ancaman sebelumnya, pelaku tetap melancarkan aksinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved