710 BUMDes di Sulsel Tidak Aktif, PMD Dorong Pengaktifan Kembali

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 710 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat tidak aktif hingga saat ini. 

Dari total 2.255 desa di Sulsel, hanya 1.545 BUMDes yang masih menjalankan kegiatan usaha secara aktif.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel, Muh Saleh, saat dikonfirmasi Selasa (27/5/2025).

“Semua desa di Sulsel telah memiliki BUMDes, kecuali 11 desa hasil pemekaran baru 10 desa di Kabupaten Takalar dan satu desa di Luwu Utara,” ujarnya.

BUMDes, menurut Saleh, merupakan instrumen penting dalam mendukung pembangunan ekonomi desa dan dikelola langsung oleh pemerintah desa.

“BUMDes tetap berjalan, khususnya dalam mengelola unit usaha desa seperti pariwisata dan simpan pinjam. Usaha-usaha ini memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan desa,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya bagi setiap desa untuk menggali potensi lokal dan mengembangkan unit usaha BUMDes di berbagai sektor seperti jasa, perdagangan, pertanian, maupun pariwisata.

"Prakarsa pengembangan BUMDes sepenuhnya berada di tangan pemerintah desa sebagai bentuk kemandirian ekonomi lokal," tegasnya.

Pihaknya juga mendorong agar BUMDes yang saat ini tidak aktif dapat dihidupkan kembali melalui pembinaan, pendampingan, serta kolaborasi lintas sektor.

“BUMDes adalah motor penggerak ekonomi desa. Jika dikelola dengan baik, keberadaannya dapat memperkuat kemandirian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Saleh.