Opini
Kolaborasi, Bukan Kompetisi: Menjaga Marwah Antarprofesi Kesehatan
Pernyataan tidak hanya menyesatkan secara faktual, tetapi juga menyiratkan dikotomi relasi kuasa yang sebenarnya tidak relevan dalam kesehatan.
Editor:
Sudirman
Ketika seorang pejabat mengeluarkan narasi yang provokatif, apalagi menyasar relasi antarprofesi, maka bukan hanya harmoni yang terganggu, tapi juga kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan itu sendiri.
Menjaga Marwah Profesi, Menjaga Martabat Bangsa
Kita semua mencintai negeri ini. Kita semua ingin masyarakat Indonesia mendapat pelayanan kesehatan yang aman, adil, dan bermutu.
Untuk itu, sudah saatnya kita merawat kepercayaan antarprofesi, menguatkan jejaring kerja sama, serta menempatkan narasi publik dalam bingkai penghormatan terhadap semua profesi kesehatan.
Karena pada akhirnya, bukan soal siapa yang lebih tinggi atau lebih penting. Tapi soal bagaimana kita bisa saling menopang demi satu tujuan: kesehatan untuk semua.
Berita Terkait
Berita Terkait: #Opini
Reformasi Organisasi Daerah Mahasiswa Di Makassar |
![]() |
---|
Parepare Bukan Kota Luka, Tapi Kota yang Terus Berbenah |
![]() |
---|
Dentuman Sound Horeg dan Krisis Empati Sosial: Menimbang Ulang Batas Hiburan dalam Masyarakat Kita |
![]() |
---|
Akal Imitasi, Cogito dan Tubuh sebagai Kesadaran |
![]() |
---|
Di Balik Jargon Damai, Luka Moral di Parepare Tak Pernah Sembuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.