Haji
Jemaah Haji Asal Sidoarjo Wafat di Pesawat, Suami Saksikan Pemakaman di Baqi
Meski duka menyelimuti, Dadan merasa bersyukur bisa menyaksikan langsung prosesi pemakaman di Tanah Suci.
Sekitar pukul 14.30 WAS, Dadan, Hasan Sadli, sopir, dan penghubung berangkat menuju Masjid Nabawi untuk menunaikan salat jenazah dan prosesi pemakaman.
Hasan terlihat menahan duka mendalam sepanjang perjalanan. Ia terus memikirkan ketiga anaknya yang menanti kabar di Indonesia, sembari mencari cara terbaik untuk menyampaikan berita duka tersebut.
“Saya benar-benar bingung bagaimana memberi tahu anak-anak,” ucap Hasan lirih.
Sesampainya di Masjid Nabawi, Hasan langsung menuju ruang pemulasaraan. Di sana, jenazah istrinya telah dimandikan dan dikafani oleh petugas setempat.
Hasan diberi waktu untuk melihat jenazah istrinya dan memastikan identitas almarhumah. Ia mendekat, membuka penutup wajah, lalu mengecup kening istrinya sebagai perpisahan terakhir.
Tak lama setelah itu, jenazah dibawa ke Raudhah, sebuah tempat suci di antara mimbar dan rumah Nabi Muhammad SAW. Selepas azan Ashar, Dadan dan Hasan menunaikan salat berjamaah, dilanjutkan dengan salat jenazah.
Setelah salat jenazah, keranda jenazah diangkat ke mobil khusus untuk dibawa ke Pemakaman Baqi yang berjarak sekitar 700 meter dari Masjid Nabawi.
Baqi adalah pemakaman penting di Madinah, tempat peristirahatan terakhir para sahabat Nabi, syuhada, dan jemaah haji yang wafat di Tanah Suci. Pemakaman di sini berlangsung rutin setiap hari.
Sesampainya di lokasi, jenazah Ning Dila diturunkan dari mobil. Hasan turut menggotong jenazah bersama seorang petugas menuju liang lahat berukuran 2x1 meter dengan kedalaman 1,5 meter.
Setelah jenazah dimasukkan, liang lahat ditutup menggunakan batu bata dan kerikil, dibantu jemaah yang sebelumnya ikut salat di Masjid Nabawi. Prosesi berjalan singkat dan khidmat.
Usai pemakaman, Hasan menerima banyak pelukan dan ucapan belasungkawa dari para jemaah. Namun, sepanjang prosesi, Hasan lebih banyak diam, larut dalam duka.
Bagi Dadan, pemandangan itu menggambarkan duka seorang ayah yang tidak hanya kehilangan istri, tetapi juga tengah memikirkan bagaimana menjalani hari-hari ke depan bersama anak-anaknya di tanah air.
Setelah semua proses selesai, Dadan dan rombongan kembali ke hotel tempat PPIH Daker Bandara berkumpul. Tak lama kemudian, sekitar pukul 17.00 WAS, Kepala Daker Bandara Abdul Basir mengumumkan secara resmi kabar wafatnya Nur Fadilah setelah menerima COD.
Beberapa waktu setelah pengumuman, keluarga besar Nur Fadilah bersama Imam Nahrawi datang menjemput Hasan Sadli. Saat itulah, tangis Hasan pecah tak tertahan.
75 Tahun Tangani Haji, Menteri Agama Nasaruddin Umar Minta Maaf |
![]() |
---|
Jemaah Haji Asal Banjarmasin Sudah Sepekan Hilang di Makkah |
![]() |
---|
Dirjen Haji Bantah Keras Isu Pungli dalam Program Safari Wukuf: 'Semua Gratis!' |
![]() |
---|
Suhu Capai 50°C Saat Wukuf, Jemaah Diminta Tidak Keluar Tenda |
![]() |
---|
Intip Kekayaan Andi Sumangerukka, Jenderal Asal Makassar Bagi Rp1,5 Juta ke Jemaah Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.