Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji

Suhu Capai 50°C Saat Wukuf, Jemaah Diminta Tidak Keluar Tenda

Selama wukuf, jemaah telah difasilitasi dengan kasur, bantal, selimut, serta pendingin ruangan atau AC.

|
Penulis: Mansur AM | Editor: Sudirman
Ist
HAJI - Suasana di Arafah. Cuaca saat wukuf di Arafah diperkirakan mencapai 50 derajat Celsius. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Cuaca saat wukuf di Arafah diperkirakan mencapai 50 derajat celsius. 

Jemaah haji diimbau tidak keluar dari tenda selama prosesi wukuf berlangsung.

Imbauan ini disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, usai meninjau kesiapan fasilitas layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada Senin, 26 Mei 2025.

“Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi menginformasikan bahwa suhu udara saat puncak haji diprediksi masih sangat tinggi, bahkan bisa lebih panas dibanding hari ini. Karena itu, jemaah diimbau untuk tidak keluar tenda tanpa keperluan mendesak guna menghindari risiko heatstroke atau serangan panas yang bisa membahayakan jiwa,” ujar Hilman.

Selama wukuf, jemaah telah difasilitasi dengan kasur, bantal, selimut, serta pendingin ruangan atau AC.

Fasilitas ini disediakan untuk menjaga kenyamanan jemaah di tengah suhu ekstrem.

Baca juga: Mengenal AKP Desy Ayu Polwan di Balik Lancarnya Arus Lalu Lintas Pemberangkatan Jemaah Haji Wajo

Hilman menyarankan agar jemaah tetap berada di dalam tenda sambil memperbanyak doa, zikir, atau membaca Al-Qur’an.

Menjelang puncak pelaksanaan ibadah di Armuzna, jemaah juga diminta mempersiapkan diri secara fisik dan mental.

Imbauan ini terutama ditujukan kepada jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas.

Mereka disarankan untuk beribadah di hotel atau melakukan aktivitas dengan pergerakan minimal, karena pahalanya tetap besar meski aktivitasnya terbatas. Hal ini bertujuan untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.

Pemerintah juga akan menyampaikan jadwal pelaksanaan lempar jumrah secara detail agar jemaah merasa aman dan nyaman.

“Tentu saja akan ada berbagai modifikasi yang dilakukan demi keamanan dan keselamatan jemaah,” tambah Hilman.

Sebagai informasi, wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1446 Hijriah atau bertepatan dengan 5 Juni 2025.

Setelah wukuf, jemaah akan melanjutkan prosesi ibadah dengan mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan melempar jumrah.

Dalam peninjauan kesiapan layanan ini, Hilman didampingi oleh Direktur Bina Haji Musta'in Ahmad, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis Hanafi, Kepala Daker Makkah Ali Machzumi, dan Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Saiful Mujab.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved