Makassar Darurat Kekerasan Seksual
Kampus di Makassar Rawan Kekerasan Seksual, Korban Pilih Diam
Makassar darurat kekerasan seksual. Kampus jadi lokasi rentan karena relasi kuasa. Suara korban tak boleh dikubur. Lawan predator seksual sekarang!
Kekerasan pada anak di bawah usia 18 tahun masih mendominasi, tersebar di 15 kecamatan.
Tamalate menjadi kecamatan dengan kasus tertinggi, disusul Panakkukang, Rappocini, dan Manggala.
“Kekerasan dianggap aib keluarga, apalagi jika pelakunya adalah orang dekat seperti om, kakek, ayah kandung, atau ayah tiri,” jelas Achi.
Ia menyebut pola asuh dan pengabaian keluarga sebagai salah satu penyebab utama.
“Peran ayah dan ibu sangat penting,” katanya.
Korban kekerasan seksual tidak hanya perempuan, tetapi juga laki-laki jika tidak ditangani dengan tepat.
DP3A Makassar melalui UPTD PPA menyediakan layanan penampungan, psikologi klinis, dan bantuan hukum.
Namun, banyak kasus sulit terungkap, terutama di lingkungan kampus yang rentan karena adanya relasi kuasa antara dosen dan mahasiswa.
“Di kampus, korban takut melapor karena pelakunya dosen,” tuturnya.
Moderator talkshow, Sukmawati Ibrahim, menegaskan bahwa penanganan kekerasan adalah tugas kolektif, bukan hanya tanggung jawab satu-dua pihak.
“Suara korban tak boleh dikubur di balik angka. Setiap luka yang didiamkan akan membusuk,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa kekerasan bisa muncul dalam berbagai bentuk—kalimat, sentuhan tanpa izin, hingga relasi menekan.
“Korban bukan hanya yang terluka secara fisik, tapi juga yang jiwanya retak dalam diam. Lawan predator seksual, hadirkan ruang aman,” tegasnya.
Acara ini juga dihadiri Staf Ahli Bidang 3 Ariyati Puspasari Abady, Kepala DP3A Achi Soleman, Sekretaris Dinas Kominfo Ismawati Nur, Wakil Ketua Satgas PPKS Unhas Prof Dr Hj Mardiana Etharawaty Fachry, Program Manager Inklusi BAKTI Lusia Palulungan, dan perwakilan LBH Makassar Nunuk Songki.
Ratusan peserta hadir, mulai dari pelajar, akademisi, ibu rumah tangga hingga penyintas. Ini menunjukkan tingginya perhatian terhadap isu kekerasan seksual di Makassar.
Kegiatan ini disponsori BCA, Gokana, Nipah Park, Pelindo, Astra Honda, dan Artugo.
Dukungan juga datang dari BTPN Syariah, Alfamart, Alfamidi, Browcyl, Wanua, Dapur Jinne, Amphuri DPD Sulampua, Radjawisata, Ornop Sulsel, Galery Pusaka Bugis, serta Sekretaris Komisi B DPRD Makassar Andi Tenri Uji. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.