Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teroris di Gowa

Terduga Teroris Ditangkap di Gowa Berstatus Pelajar Kelas 3 SMA, Mengajar di Pondok Tahfidz

Sebelumnya Densus 88 anti teror Polri mengamankan seorang pemuda di Jl S. Daeng Ngemba, Kelurahan Samata, Sabtu (24/5/2025).

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Sayyid
TERORIS - Suasana Densus 88 bersama Satreskrim Polres Gowa, menggeledah sebuah rumah diduga pelaku teroris di Samata, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Sabtu (24/5/2025) malam. 

Begitu juga dengan kronologi dan identitas pemuda yang diamankan.

Jumlah Teroris Ditangkap Densus 88

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut 24 tersangka terorisme ditangkap selama Januari-Juni 2024.

Penangkapan dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

"Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Densus 88 masih terus melakukan penindakan terhadap para terduga pelaku terorisme, yang sejak 1 Januari 2024 hingga Juni 2024, diketahui telah dilakukan penangkapan terhadap 24 orang tersangka terorism," kata Deputi Bidang Penindakanan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Ibnu Suhendra di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024.

Ibnu mengatakan pelaku terorisme biasanya tergabung dalam suatu jaringan terorisme.

Seperti di Indonesia, salah satunya adalah jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dengan Amir atau pimpinan Ustaz Abu Sulaiman alias Aman Abdurrahman.

"Meskipun amir jaringan telah ditangkap dan dijatuhi vonis mati, pergerakan jaringan terpantau masih aktif, mereka melakukan kajian yang dihadiri anggota, simpatisan, maupun eks napiter terafiliasi JAD," ujar jenderal polisi bintang dua itu.

Wajah Dananjaya Erbening, pemuda usia 28 tahun sekaligus karyawan PT KAI ( Kereta Api Indonesia ) yang ditangkap polisi dari Densus 88 Antiteror Polri karena kasus teroris Bekasi.
Wajah Dananjaya Erbening, pemuda usia 28 tahun sekaligus karyawan PT KAI ( Kereta Api Indonesia ) yang ditangkap polisi dari Densus 88 Antiteror Polri karena kasus teroris Bekasi. (DOK POLISI)

Ibnu mengungkap ancaman terorisme saat ini menjadi ancaman serius bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dia menyebut terorisme merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang berdampak pada kedaulatan suatu negara.

Sebab, menimbulkan bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia, serta merugikan kesejahteraan masyarakat. Untuk diketahui, kata dia, saat ini jaringan terorisme global, ISIS dan Al-Qaeda masih sangat aktif melakukan aksi terornya melalui berbagai cara.

"Baik berupa propaganda radikal maupun melancarkan serangan terhadap subjek yang mereka anggap tidak sepaham dengan mereka," ujar Ibnu.

Ibnu melanjutkan aksi terorisme tersebut terjadi di beberapa negara seperti Suriah, Irak, Afghanistan, Nigeria, Kamerun, dan beberapa negara lain di dunia.

Bahkan, kata dia, beberapa waktu lalu terjadi aksi teror di Rusia dan Melbourne, serta di berbagai belahan dunia dengan target sasaran entitas Amerika Serikat dan Israel.

"Sedangkan, di dalam negeri serangan teror fisik dapat dikatakan mengalami penurunan. Namun, di bawah permukaan, kelompok teror tetap aktif dalam melakukan berbagai upaya radikalisasi, rekrutmen, pelatihan, dan pengumpulan dana," beber Ibnu.

Sebagai informasi, BNPT meluncurkan buku kritikan terhadap buku seri materi tauhid "For The Greatest Happiness" karangan Aman Abdurrahman atau Oman Abdurrahman alias Abu Sulaiman yang beredar di media sosial.

Peluncuran buku kritikan ini sebagai kontranarasi BNPT dalam pencegahan berkembangnya paham radikalisme.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved