Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teroris di Gowa

Diungkap Sang Ibu, Densus 88 Sita 3 Buku Milik Remaja Terduga Teroris di Gowa

Dari keterangan pers diterima Minggu (25/5/2025), Densus 88 anti teror menangkap terduga berinisial M.A.S (18) di Gowa.

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Sitti Khadijah ibu M.A.S pelajar ditangkap diduga terlibat jaringan teroris. Khasijah mengatakan keseharian anaknya hanya mengaji, menghafal dan dikenal pendiam, Senin (26/5/2025) 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Tim Detasemen Khusus 88 Anti teror menangkap seorang remaja terduga anggota kelompok teroris berinisial M.A.S (19)

Ibu M.A.S, Sitti Khadija mengaku usai putra pertamanya ditangkap polisi menggeledah rumahnya

“Iya, sempat (geledah rumah) tim Densus 88, saya persilakan langsung masuk, cari barang bukti apa-apa yang ada, kita ambil,” ujarnya, Senin (26/5/2025)

Ia mengaku sangat terkejut dan tidak menyangka M.A.S diduga terlibat dalam aktivitas terorisme.

Dalam penggeledahan, polisi menyita tiga buah buku dalam kamar M.A.S.

“Yang ditemukan itu ada tiga buku, buku catatan pondoknya. Tiga buku itu kayak tebal-tebal sedikit,” jelasnya.

Ia mengaku isi bukunya tidak mengarah pada ajaran radikal.

“Isinya itu tentang OMD, tentang masalah tauhid, syahadat, salat, begitu-begitu saja. Tidak ada yang aneh atau lain-lain. Karena kita juga belajar begitu-begitu selama di pondok,” ucap dia.

Baca juga: Tangis Sitti Khadijah, Anaknya Ditangkap Densus 88 Gara-gara Dituduh Teroris: Dia Anak Baik

Selain buku, dos handphone juga turut disita oleh polisi

Ia berharap ada bantuan hukum untuk membebaskan M.A.S.  karena menurutnya  tidak ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan M.A.S dalam kegiatan terorisme.

“Semoga ada teman-teman yang bisa bantu kita untuk bebaskan ini anak. Karena ini anak juga kodong, tidak ada barang bukti kuat. Mungkin ini cuma karena media sosialji. Dia juga tidak tahu kalau itu dilarang. Di pondoknya belajar Alquran dan aqidah seratus persen,” katanya.

Pasca penangkapan, Khadijah  mengaku belum mengetahui secara pasti perkembangan kasus dan keberadaan anak mereka. 

Informasi terakhir yang diterimanya M.A.S masih berada di Polda Sulsel.

“Iya tadi, katanya masih di Polda, tapi saya juga tidak tahu pasti. Yang menelepon bilang katanya anak masih di Polda. Tadi kita niatnya mau antar baju, kaos, tapi polisi bilang ‘Jangan maki ibu, sudah dibelikan mi makanan. Jangan meki dulu bawakangi. Nanti selesaipi pemeriksaan 7 hari baru kita bawakan. Nanti katanya akan dihubungi kembali. Jadi saya bilang," pungkasnya.

Khadijah melanjutkan tidak ada perlakuan diskriminatif dari lingkungan terhadap mereka pasca kejadian tersebut.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved