Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

'Perbanyak Istirahat', Petugas Haji Mulai Ingatkan Jamaah Jaga Fisik Hadapi Puncak Haji di Arafah

Petugas Haji mengimbau jemaah mengurangi hal-hal yang tidak mendesak dan istirahat di hotel.

Penulis: Mansur AM | Editor: Alfian
Ist
IKBAL ISMAIL - Kepala Sektor 3 Daker Makkah, Ikbal Ismail, ditemui di Hotel Moro Al Alameyah, Jumat (23/5/2025). Ikbal Ismail, menyampaikan imbauan khusus kepada jamaahnya untuk mulai fokus menjaga kesehatan dan kebugaran fisik sejak awal Juni. 

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - Petugas haji mulai mengimbau jamaah agar menjaga fisik jelang puncak haji Armuzna.

Armuzna adalah singkatan dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina dalam prosesi puncak haji.

Puncak haji diprediksi berlangsung mulai 4 Juni 2025 hingga 9 Juni 2025 mendatang.

Diperkirakan 1,83 juta jamaah dari seluruh dunia akan berkumpul di tiga lokasi tersebut.

Kepadatan, cuaca panas, dan mobilitas tinggi menjadi tantangan utama bagi jamaah haji.

Kepala Sektor 3 Makkah, Ikbal Ismail, menyampaikan imbauan khusus kepada jamaahnya.

Ia meminta jamaah mulai fokus menjaga kesehatan dan kebugaran fisik sejak awal Juni.

"Jamaah perlu fisik prima karena prosesi Armuzna sangat menguras tenaga," kata Ikbal.

Hal ini disampaikan Ikbal saat ditemui di Hotel 311, Makkah, Jumat (23/5/2025).

Baca juga: Jamaah Haji Perempuan Indonesia Dianjurkan Pakai Pembalut Saat Wukuf di Arafah, Ini Tujuannya

HAJI - Jamaah Haji lansia asal Enrekang mendapat pelayanan cepat di Aula Arafah Asrama Haji Emberkasi Makassar Jumat (23/5/2025). Ketua Kloter 32 , Patmawati mengatakan kalau jamaah haji lansia di kloternya sebanyak 67 orang dengan 18 orang menggunakan kursi roda.
HAJI - Jamaah Haji lansia asal Enrekang mendapat pelayanan cepat di Aula Arafah Asrama Haji Emberkasi Makassar Jumat (23/5/2025). Ketua Kloter 32 , Patmawati mengatakan kalau jamaah haji lansia di kloternya sebanyak 67 orang dengan 18 orang menggunakan kursi roda. (TRIBUN-TIMUR.COM / QADRI)

Sektor 3 Daerah Kerja (Daker) Makkah melayani sekitar 23.000 jemaah haji Indonesia. Mayoritas jamaahnya berasal dari Embarkasi Makassar atau UPG.

Jemaah tersebar di 25 hotel yang ada di wilayah kerja mereka.

Saat ini, sekitar 14.000 jemaah sudah tiba di Makkah.

“Masih ada sekitar 9.000 jemaah yang belum tiba di Makkah,” kata Ketua Sektor 3 Ikbal Ismail, Jumat (23/5/2025).

Layanan utama sektor ini mencakup pendampingan umrah wajib.

Mayoritas jamaah haji Indonesia mengambil skema haji tamattu. 

Di mana jamaah haji mendahulukan ibadah umrah kemudian haji.

Setelah selesai tahallul (bercukur) umrah wajib, jamaah haji menanggalkan pakaian ihram memakaian pakaian sehari-hari sambil menunggu momen puncak Ibadah Haji di Arafah, Musdalifah dan Mina (Armuzna).

“Pendampingan umrah wajib dilakukan oleh ketua kloter dan pembimbing ibadah masing-masing,” tambah Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sulsel itu.

Selain itu, tersedia layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi, kesehatan hingga bimbingan ibadah.

Jika koper jemaah belum sampai, petugas akan bantu antar ke hotel.

Ikbal mengimbau jemaah mengurangi hal-hal yang tidak mendesak dan istirahat di hotel.

“Fokus utama saat ini adalah menjaga kesehatan dan mempersiapkan ibadah haji. Puncaknya adalah wukuf di Arafah pada 8 Zulhijjah mendatang,” tambah Ikbal.

Soal layanan kesehatan, pihaknya membuka klinik satelit di tiga titik.

Tiga klinik ini khusus untuk jemaah yang menginap di Hotel 311 Makkah.

Hotel tersebut melayani 4.500 jemaah, jumlah terbesar di Sektor 3.

Hotel lain dengan 1.000–2.000 jemaah juga memiliki klinik satelit sendiri.

Menurut Ikbal, masa tiga hari menjelang puncak haji harus dimanfaatkan untuk istirahat.

"Mulai 1 Juni, sebaiknya jamaah tidak lagi keluar dari hotel," ujar Ikbal.

Ia mengingatkan bahwa suhu panas di Makkah bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius.

Kondisi ini bisa memperberat jamaah, terutama lansia, saat menjalani puncak haji.

Aktivitas ibadah disarankan cukup dilakukan di mushola hotel masing-masing.

"Tak perlu ke Masjidil Haram, cukup ibadah di mushola hotel," ujar Ikbal.

Selain itu, jamaah juga diminta mengikuti bimbingan ibadah dari petugas kloter.

"Ikuti manasik di hotel agar paham teknis ibadah di Armuzna," lanjutnya.

Ikbal menambahkan, selama pendorongan ke Armuzna, jamaah harus tetap didampingi petugas.

Petugas kloter diminta tidak menyerahkan sepenuhnya ke pihak syarikah atau operator.

"Demi kenyamanan, kloter wajib kawal jamaah selama Armuzna," tegasnya.

Berikut jadwal lengkap puncak haji 2025 yang perlu diketahui jamaah:

1 Juni 2025, bus shalawat berhenti operasional mulai pukul 12.00 WAS.

2 Juni 2025, jamaah safari wukuf diberangkatkan menuju hotel transit khusus.

4 Juni 2025, sarapan terakhir di Makkah sebelum pemberangkatan ke Arafah.

Masih di tanggal yang sama, jamaah mulai diberangkatkan ke Arafah pukul 07.00 WAS.

5 Juni 2025, jamaah melaksanakan wukuf di Padang Arafah hingga waktu Maghrib.

Setelah itu, jamaah akan bermalam atau mabit di Muzdalifah, sebagian murur ke Mina.

6 Juni 2025, jamaah melaksanakan lempar jumrah aqobah dan melakukan tahallul.

7-9 Juni 2025, jamaah mabit di Mina dan melanjutkan lempar jumrah selama hari Tasyrik.

8 Juni 2025, jamaah Nafar Awal kembali ke hotel mereka di Makkah.

9 Juni 2025, jamaah Nafar Tsani kembali ke hotel dan mulai menerima konsumsi siang.

10 Juni 2025 pukul 00.30 WAS, bus shalawat kembali beroperasi seperti biasa.

Jamaah safari wukuf lansia non-mandiri akan kembali ke kloter masing-masing.

Petugas berharap seluruh jamaah siap lahir dan batin menghadapi puncak haji ini.

"Semoga jamaah sehat dan ibadah hajinya mabrur," tutup Ikbal yang juga Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sulsel.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved