Haji 2025
‘Nikmatnya Ketika Jamaah Full Senyum’, Kisah Petugas Haji dari Pagi Tembus Pagi Urus Koper
Sehingga tak heran, petugas berjibaku siang dan malam mengantar barang tiba ke jamaah.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - ‘Barang sekecil apapun milik jamaah itu pasti berharga.’
Demikian salah satu prinsip dasar petugas haji melayani jamaah di Tanah Suci.
Apalagi jika barang itu adalah koper bagasi atau koper kabin. Di dalamnya pasti barang berharga.
Sehingga tak heran, petugas berjibaku siang dan malam mengantar barang tiba ke jamaah.
Prinsip inilah yang memotivasi petugas haji bekerja ekstra membawa barang-barang jamaah ke pemiliknya.
Baca juga: Hilman Latief: Tugas Haji Baru Sepertiga, Tetap Kerja Keras
“Salah satu kegembiraan tak ternilai ketika melihat wajah jamaah berseri-seri bertemu barangnya,” kata Sapari di depan Hotel Moro Al Alameyah, Makkah, Jumat (23/5/2025).
Sapari satu dari 3.000-an petugas haji tahun ini.
Ia bertugas di bidang layanan Perlindungan Jamaah (Linjam). Salah satu tugasnya mempertemukan koper dengan pemiliknya.
Sapari adalah personel Angkatan Laut Lantamal Makassar. Pangkatnya Letkol.
Di Daker Makkah, ia bertugas di Sektor 3 Kawasan Syisah. Sektor 3 melayani 23 ribu jamaah haji Tanah Air. Sebanyak 7.000-an jamaah berasal dari Embarkasi Makassar (UPG).
Ada perbedaan antara penerbangan haji dan penerbangan biasa dari Indonesia ke Arab Saudi.
Salah satu perbedaan mencolok yaitu pada proses penanganan koper bagasi jemaah haji.
Koper besar milik jemaah tidak dibawa sendiri oleh pemiliknya menuju hotel.
Koper tersebut ditangani petugas bandara dan petugas haji sejak tiba di bandara.
Sementara jemaah hanya membawa tas kabin kecil saat naik bus ke hotel.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.